Pernahkah mengalami, ketika melakukan sesuatu dengan niat yang sangat baik lahir dari hati tanpa sedikitpun mengharapkan sesuatu, namun menjadi hal yang lain dan terjadi salah penafsiran ? Terkadang niat baik tidak selalu dinilai baik oleh orang lain. Pertanyaannya.. apa yang akan kamu lakukan dalam menyikapinya ?

Segala sesuatu yang keluar dari tubuh Manusia adalah suci, kecuali ada dalil yang menjelaskan bahwa itu najis.

"Antara orang kaya yang pandai bersyukur dengan orang kaya yang kufur nikmat, mana yang lebih banyak ? Antara orang miskin yang sabar dan terus berusaha dengan orang miskin yang tidak sabar, mana yang lebih banyak ?"

Segala musibah yang menimpa Manusia sesungguhnya adalah kehendak Allahﷻ. Jadi ketika kita melibatkan Allahﷻ dalam setiap urusan, maka Allahﷻ akan menyingkirkan segala musibah yang menghalangi jalan kita, insya Allah.

Memang tidak ada salahnya untuk mencintai dunia, karena dunia merupakan sarana untuk beribadah sebagai bekal kehidupan yang abadi setelah kematian. Namun ada cara untuk mencintai dunia yaitu bijak untuk selalu mengingat Allahﷻ melalui ibadah dan menjauhi larangan-Nya.

Berbuat baik adalah indikator bagi seorang Mukmin. Apakah berguna bagi orang lain, atau malah sebaliknya, menjadi parasit buat yang lainnya.

Salah satu hewan yang menjadi istimewa dalam Islam adalah kucing. Rasulullahﷺ sendiri pernah memiliki kucing yang sangat dicintai dan diperlakukan dengan baik yang di beri nama Muezza.

Kucing menjadi salah satu binatang peliharaan favorit. Bulunya yang halus, tingkahnya yang lucu dan manja semakin membuat gemes.

Semua Manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain, tidak mungkin bisa langsung mencapai prestasi seperti saat ini. Pasti ada campur tangan dari orang tua, saudara, guru dan teman bahkan orang di sekitar kita. Tapi setelah berhasil mencapai prestasi sukses, lihatlah apa yang terjadi ? Banyak dari kita seakan lupa walau hanya sekedar untuk mengucapkan "Terima Kasih".

Setiap Muslim yang telah menanamkan rasa kasih sayang dan cinta itu tidak akan membiarkan saudaranya sendiri merasakan kesulitan hidup. Melainkan, ia pun akan merasakan hal yang sama, dan ia segera membantunya.

Namun dalam kenyataannya saat ini masih saja ada umat Muslim yang tidak seindah seharusnya.

Perayaan Idul Fitri pertama kali digelar pada tahun ke-2 Hijriah, yaitu bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin pada Perang Badar.

Usai perang, secara tidak langsung umat Muslim merayakan kemenangan dengan penuh rasa syukur dan gembira. Bukan hanya kemenangan dalam perang, tetapi juga kemenangan karena berhasil berpuasa selama satu bulan pada saat itu. Hal ini kemudian mulai menjadi tradisi dan ibadah yang dilakukan umat Muslim hingga saat ini.

Ingatlah.. Hari Raya Idul Fitri bukanlah untuk bersenang-senang namun senantiasa bersyukur kepada Allahﷻ dengan memperbanyak berzikir dan membesarkan nama Allahﷻ.