Rasa gengsi dan tidak mau berusaha awal mulai seorang laki-laki menganggur lama dan tidak bekerja. Padahal begitu banyak pekerjaan yang dapat menghasilkan walaupun sedikit.

Salah satu tanda orang yang hatinya keras seperti batu yaitu tidak menerima kebenaran. Apabila mendapat nasehat, ia berpaling dan kerap marah.

Egoisme, gengsi, atau perasaan paling istimewa, biasanya menjadi biang keladi mengapa hati seseorang membatu sehingga sukar dimasuki kebenaran dan kebaikan yang datang dari luar dirinya.

Bagaimana cara melunakkan hati ?

Suatu hari seorang laki-laki datang mengadu kepada Rasulullahﷺ tentang hatinya yang keras.

Rasulullahﷺ bersabda : “Jika kamu ingin melunakkan hatimu maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim”. [HR. al-Hakim dalam al-Mustadrak]

Ibnu Rajab al-Hanbali ra saat menjelaskan hadits ini mengatakan bahwa bergaul dengan orang-orang miskin dapat meningkatkan rasa ridha dan syukur seorang hamba atas nikmat yang dikaruniakan oleh Allahﷻ. Sebaliknya, bergaul dengan orang kaya potensial membuatnya kurang menghargai rezeki yang diterimanya. 

والله أعلمُ بالـصـواب

Bersikap ramah bukan hanya sekadar tindakan sopan santun, melainkan fondasi dari kebaikan yang mendalam.

Allahﷻ sangat membenci dan mengancam istri yang durhaka kepada suaminya. Bahkan, Rasulullahﷺ menyebutkan bahwa istri yang durhaka kepada suami akan mendapatkan adzab yang sangat pedih di akhirat.

Islam memandang seorang istri sebagai pribadi yang setara dengan suami dalam pernikahan. Suami harus memiliki cinta yang tulus untuk memperlakukan istri dengan baik.

Setiap orang memiliki aibnya sendiri. Jangan menebarkan aib diri sendiri maupun orang lain

Akhir perjalananmu di dunia berakhir dalam sebuah lubang yang sempit !

Tidak jarang seseorang yang bersedekah atau yang akan bersedekah mendapat bisikan dalam hatinya, baik dari dalam dirinya atau dari orang lain, yang menganjurkannya untuk tidak bersedekah atau tidak terlalu banyak memberi.

.

... melanjutkan edisi 16 (42 Hadits Dalam Kitab Hadits Al Arbain An Nawawiyah)