Terkadang kita merasa bahwa semua hal yang menyenangkan dan menenteramkan adalah by product of faith. Padahal mengikut Tuhan juga tidak bebas dari kesukaran dan kekecewaan. Bagaimana menyikapinya? Mari sejenak jeda dan merenungkannya.

Mari sejenak jeda untuk merenungkan Cahaya Terang yang bersumber dari naungan kudus Gusti dan suara lembut Roh Suci yang selalu ada di kedalaman diri.

Kebenaran harus disandingkan dengan kebaikan dan keindahan, sebab benar saja tidak cukup. Mari sejenak jeda untuk merenungkan tindakan benar yg sering kita lakukan untuk motivasi yang salah.

Pernahkah Anda merasa bahwa Tuhan menyembunyikan diri-Nya dan tak mempedulikan Anda? Lalu bagaimana menyikapinya? Mari sejenak jeda dan menyadari-Nya.

Pandemi mengingatkan bahwa kita semua sejatinya satu. Mari sejenak jeda dan merenungkan semangat kebersamaan dan kesediaan untuk berbagi.

Secara paradoks, sadness (kesedihan), anger (amarah) dan fear (rasa takut), justru menjadi jalan bagi mewujudnya transformasi. Mari belajar menanggung derita bersama-Nya, di dalam keheningan yang aktif.

Mari sejenak jeda untuk merenungkan pola menggenggam dan melepaskan yang kerapkali kita lakukan di tengah peziarahan kehidupan.

Kesatuan Allah Bapa dan Yesus Kristus mewujud karena cinta-Nya kepada kita, yang pada saat yang sama juga merindukan kita untuk menyatu di dalam kehangatan dan kegairahan cinta-Nya.

Bagaimana mungkin kita dapat mencintai musuh? Bukankah lebih rasional utk membenci musuh? Mari sejenak jeda dan menghayati anjuran nir-kekerasan dari Gusti Yesus.

Ketika kita saling bersitegang dan saling menyalahkan satu sama lain, maka apakah yang harus kita lakukan? Mari sejenak jeda dan belajar dari inspirasi Gusti.