Iksaka Banu lahir di Yogyakarta, 7 Oktober 1964. Menamatkan kuliah di jurusan Desain Grafis Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. Bekerja di bidang periklanan di Jakarta hingga hingga tahun 2006, kemudian memutuskan menjadi praktisi iklan yang bekerja lepas. Cerpen-cerpennya dimuat di Majalah Matra, Majalah Femina, Horison, Majas, Jurnal Perempuan, Litera, koran Media Indonesia, dan Koran Tempo. Tahun 2008 cerpennya “Mawar di Kanal Macan” masuk dalam Antologi 20 Cerpen Indonesia terbaik versi Pena Kencana.Tahun 2009, cerpennya “Semua untuk Hindia” kembali masuk dalam Antologi 20 Cerpen Indonesia terbaik versi Pena KencanaTahun 2014, buku kumpulan cerpennya yang bertema kolonial, “Semua untuk Hindia”, meraih penghargaan utama Kusala Sastra Khatulistiwa kategori prosa. Tahun 2019, buku kumpulan cerpennya yang bertema kolonial “Teh dan Pengkhianat” meraih penghargaan utama Kusala Sastra Khatulistiwa kategori prosa. Pada tahun 2019, Antologi Cerpen Kolonial “Teh dan Pengkhianat” juga memperoleh penghargaan utama prosa dari Badan Bahasa.Tahun 2020, Antologi Cerpen Kolonial “Semua untuk Hindia” diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh penerbit Ostasien Verlag.Tiga buku lainnya, “Ratu Sekop” (kumpulan cerpen). “Sang Raja” (novel), dan “Pangeran dari Timur” (novel yang ditulis bersama Kurnia Effendi), masing-masing terbit tahun 2016, 2017, dan 2020. Novel terakhirnya, “Rasina” terbit pada bulan Mei 2023.