Secara umum luaran makro dapat diukur menggunakan GDP. Akan tetapi kita juga perlu pengetahuan apa yang tidak diikutkan dalam perhitungan GDP. Selain itu, luaran makro juga meliputi pemahaman untuk mengetahui perbedaan GDP riil dan GDP nominal serta artinya dalam pertumbuhan ekonomi.
Luaran makro, berbicara tentang ini akan membawa kita pada topik yang masuk dalam peribahasa “gampang-gampang susah “dilakukan. Pemerintah yang sedang incumbent atau berkuasa atau legislator yang sedang mengincar kursi di periode berikutnya suka sekali mengulang-ulang luaran makro yang narasinya dapat menguntungkan mereka. Mereka senang sekali mengkampanyekan bagaimana pemerintah berhasil menciptakan lapangan kerja dengan memaparkan prosentase atau jumlah mereka yang mendapatkan pekerjaan. Pemerintah juga seperti yang dilakukan negara-negara maju pada umumnya, juga menggunakan jumlah tenaga terdidik dan terampil yang lulus dari politeknik atau universitas bereputasi. Di saat yang sama, narasi tentang kemiskinan yakni berapa jumlah penduduk miskin telah menurun sering digunakan untuk mengisi narasi-narasi betapa berhasilnya pemerintah telah melaksanakan program untuk mengentaskan kemiskinan dengan berbagai cara. Jika ini tidak dilakukan oleh negara dimana kalian tinggal, setidaknya inilah yang dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat setiap waktu. Narasi ini cukup laku menggerakkan suara ke arah yang diinginkan.