Pada masa pemerintahan Darius, Daniel menerima sebuah penglihatan pada periode waktu yang sama seperti pasal 6. Daniel memohon dengan sangat kepada Allah untuk mewujudkan janji pemulihan umat-Nya ke negeri mereka. Dalam doa bagi bangsanya Daniel mengakui dosanya sendiri, dengan memakai kata ganti kami sepanjang doa tersebut. Jika sekiranya ada seorang Israel yang benar, maka itu adalah Daniel; tetapi ia mau mengaku dirinya berdosa dan membutuhkan Pengampunan Allah. Daniel memohon belas kasihan, bukan pertolongan, karena ia mengetahui bahwa bangsanya pantas mendapatkan murka dan hukuman. Allah memberikan pertolongan, bukan karena kita lantas memperolehnya, melainkan karena Dia ingin menunjukkan kemurahan yang besar. Sama seperti Allah menjawab doa Daniel, demikian juga kita bisa yakin bahwa Allah mendengar dan menjawab doa-doa kita.