Share Kanal Angin Podcast
Share to email
Share to Facebook
Share to X
Episode ini sebenarnya direkam berlanjut dari 2 episode sebelumnya, mungkin di obrolan sebelumnya kami bercerita lebih serius dan banyak cerita pengalaman seputar karir musik. Tanpa disadari ternyata kami berempat pernah menginjak satu milestone yang sama dalam dunia permusikan, yaitu kami adalah alumni Enjoy Music Community, sebuah komunitas musik (obviously hehe) yang sempat muncul di sekitar tahun 2000-an awal pun begitu dengan tenggelamnya, tidak lama tapi sangat berkesan setidaknya di masing-masing memori kami. Selamt menyimak!
Melihat kurangnya awareness dari teman-teman musisi di Majalengka mengenai tata suara baik dalam rekaman maupun ketika manggung, muncul keresahan dari 3 orang pemuda yang sudah malang melintang di permusikan. Kira-kira apa penyebabnya? Kenapa banyak sekali karya yang rilis tanpa memerhatikan kualitas tata suara? Selamat menyimak!
Kali ini ada @yogiealani @genggi.record dan @galih_bumi yang berbincang bersama @hafidzagra seputar kesadaran teman-teman musikus di Majalengka mengenai Brand dari sebuah Musisi, @galih_bumi juga menceritakan sedikit pengalamannya bekerja sama denga musikus-musikus besar tanah air seperti Tulus dan Juicy Luicy, melihat bagaimana mereka berkarya dan ilmu apa yang bisa kita semua petik, kita juga sedikit membahas seputar royalti yang sedan hangat-hangatnya.
Yow! Selamat datang kembali di Kanal Angin Podcast, di Season 2 ini kami akan menghadirkan beberapa segmen, salah satunya "Bincang Bersama" (yang lainnya belum kepikiran sih..), yaitu segmen ngobrol bareng dengan Musisi/Produser/Tokoh Kreatif baik lokal maupun dari luar kota. Di segmen Bincang Bersama kali ini @hafidzagra bincang bersama Reza Alvine aka Nerdyboyz, seorang beatmaker/producer yang sudah menjalani karirnya selama kurang lebih 4 Tahun. Kami ngobrol seputar karir sebagai seorang freelancer, music producer dan sebuah creative house bernama NERDWORLD. Silahkan disimak!
Hatur Nuhun
-p.s Rekaman podcast dilakukan secara online, level audio masih naik turun alias masih di-adjust jadi ya begitulah kalau suara host ditengah jadi kecil, maklumin aja.
Suwardhani Sutarsa atau yang kerap dipanggil "Dani" adalah seorang musisi pendatang baru dari Majalengka, disini Dani bercerita bagaimana proses penciptaan lagu pertamanya yang berjudul 'kasar' serta berbicara perihal identitas yang ia tuangkan dalam musiknya. Dani juga bercerita bagaimana ia selalu bermain di dunia imajinasinya dalam proses menulis lirik. Selamat Mendengarkan
Bulan Juni kemarin saya punya kesempatan (lebih tepatnya mungkin dicemplungkan oleh salah seorang personil) untuk berbincang bersama sebuah band tarling asal Jatiwangi, Lair. Kami berbicara seputar usaha tembakau dan baby doughnut yang sedang digeluti oleh salah dua personil. Kami berbincang dibelakang rumah Tedi, gitaris dari Lair dengan musik latar suara jangkrik dan jamuan rokok handmade. Tentunya obrolan ini cukup ngalor ngidul mengingat awalnya juga saya tidak membawa perangkat rekaman yang memadai, untungnya teman-teman dari Lair memiliki perangkat yang lebih canggih, jadi ah ya sikat sajalah karena sayapun penasaran dengan cara melinting rokok sendiri.
Di episode kali ini, @hafidzagra membahas seputar projek kolaborasinya dengan publisher Digital Streaming Platform, pengunduran tanggal penyelenggaraan Forest Folk Festival, serangan rilisan solois pria dan COVID 19. Enjoy!
Kali ini ditemani oleh Host magang @arrzal.a dan seorang suksesor dibalik penampilan Band andalan Bandung , Juicy Luicy. Membahas seputar jalur alternatif hidup di dunia musik selain menjadi musikus dengan backsound suara kendaraan karena memang rekaman dilakukan di Jalur Pantura.
Maraknya event(festival) di Kota Angin namun minim eksposur untuk musisi-musisi lokal menjadi sebuah keresahan mendasar bagi segelintir bapak-bapak ini. Masih dengan personil seperti episode sebelumnya juga diiringi oleh sequencer alam (sora jangkrik) kali ini kami mencoba membahas Calendar of Event di Kota Angin dari sudut pandang permusikan.
Selamat Mendengarkan
Setelah kuesioner dilempar, 2 hari kemudian sudah mencapai 99 responden. Terimakasih untuk semua yang telah mengisi kuesioner
Mari saatnya buka data dan survey membuktikan bahwa?!
The podcast currently has 11 episodes available.