Dihantam, dihajar, dihujat, dijatuhkan berjuta-juta kali masih bertahan? Luar biasa! Selamat, tahap pertama lulus. Tinggal bagaimana nanti untuk terbentuk. Perlu banyak persiapan agar menuju tahap lanjutan.

Mana yang awal tahun resolusi, dah sampai mana progresnya? Selesai, setengah, atau tak sama sekali? Oh ya, hati yang disusun di awal tahun, masih kuat kan? Jangan sampai ambruk lagi. Apalagi pondasinya diambil orang. Dan tiba di setengah tahun.

Hajar semua kepada raga hingga sukma. Dahulu senjata menjadi acuan perang, sekarang logika dan ideologi menjadi bumerang. Sebab ada di sekitar kita, serigala berbulu domba. Mari dengarkan.

Entah bagaimana cara hadapinya selama ini. Sudah ini dan itu, justru yang ada hanya ekspresi yang tak bisa dijelaskan. Sekalinya melanda, bikin semua tak berdaya. Linglung, desak hingga sesak jadi kombinasi yang mencengangkan..

Di antara kita sudah pasti memiliki hubungan. Entah sebatas teman, sahabat, saudara bahkan keluarga. Nah, hubungannya itu kebetulan berjauhan satu sama lain. Bisa karena tugas dan kewajiban atau sebagainya. Ada yang bisa melaluinya, ada yang kandas, berombang-ambing, bahkan dengan sempurna. Kalian bisa jadi dari bagian itu.

Mari bahas nurani. Banyak dari kita yang belum tau tentang arti kata 'nurani' itu, bahkan mengapa dikaitkan dengan lubuk terdalam di dada? Selengkapnya silakan simak episode ini.

Menjadi yang pertama pasti banyak diinginkan. Bisa menjadi kebanggaan bahkan merasa pantas untuk dipamerkan. Lantas, bagaimana pilihan pertama menjadi kekecewaan? Mungkin kah bertahan? Belum tentu. Kadang, menjadi terakhir tidak ada salahnya, kan. Walau banyak dianggap aneh oleh orang-orang di sana. Coba dulu menjadi yang terakhir.

Banyak dari kita tidak sadar, bahwa hampir setiap hari selalu dikelilingi pertanyaan atau kebingungan. Entah hal sepele, sampai hal serius. Berputar dalam hal sama kadang menjengkelkan. Namun, perlu sekali kita resapi bersama, ya.

Hai tuk semua. Kita berjumpa lagi. Kita kan berbicara tentang apa yang kita miliki, namun belum tentu kita renungkan. Tanpa berlama-lama, mari dengarkan sampai akhir

Semua aktivitas, pekerjaan, tugas, bahkan keresahan hati selalu ada. Tinggal bagaimana kita menghadapi. Tenang. Kita kan berbagi cerita. Jangan pernah bosan jadi pendengar, ya.