Ini tentang dia, laksana halaman yang selalu kubuka, kubaca dan ku maknai setiap waktu walau harus terbata-bata. Dia adalah salah satu harapan baik yang kala itu sering kupinta pada tuhanku untuk sekedar kugapai. Menyedihkannya adalah, aku berada di sudut paling sepi yang mustahil jika dia menoleh ke arah ini. Sampai akhirnya dia menjadi kenangan yang kuarsipkan dengan rapih di hatiku, segala tentangnya terpahat sebagai kenangan masa lalu yang tidak bisa ku kembalikan lagi. Sampai akhirnya segala persoalan tentangnya berlalu bersama deretan waktu yang kulalui setelahnya...(Cat : ini di tulis dan di bacakan oleh Cita fajrianisa, mohon maaf jika terdapat kekeliruan...selamat mendengarkan teman-teman😊)

"ketika kau melakukan usaha mendekati cita-citamu, di waktu yang bersamaan cita-citamu juga sedang mendekatimu. Alam semesta bekerja seperti itu" (Fiersa Besari)--> Garis Waktu

ini perihal seseorang yang terus berusaha menggenggam kepedihan dengan erat sebab takut jatuh ke bawah, ketempatnya semula berasal. berusaha menjadi asing dan menderita di atas tawa.

untuk kamu, dia dan mereka yang selalu berupaya menyeragamkan diri, memaksa menjadi seragam dengan banyak orang, padahal menjadi berbeda itu unik, kreatif dan istimewa.