Rasul Paulus, sebagai orang yang menerima keselamatan dari Allah, mengatakan bahwa orang percaya yang dilahirkan kembali tidak boleh hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Secara khusus, Paulus mengatakan kalau kita, yang memiliki kebenaran Allah, hidup sesuai dengan daging, kita akan mati, tetapi kalau kita hidup menurut Roh, kita akan hidup. Kita harus percaya kepada kebenaran ini. Lalu, bagaimana, seharusnya orang percaya menjalani kehidupannya? Haruskah mereka hidup menurut kebenaran Allah atau hawa nafsu kedagingan? Mereka harus mengenal apa yang benar dan mendisiplin tubuh mereka untuk menyerahkan sepenuhnya kepada pekerjaan kebenaran Allah.