Truth Daily Enlightenment

Keunikan Kekristenan


Listen Later

Yang unik dalam kekristenan—yang tidak sama dengan agama lain, juga tidak sama dengan konsep pandangan sekuler mengenai pembentukan karakter (character building)—adalah bahwa di dalam kekristenan karakter kita itu harus berpola pada diri Yesus. Ini tidak ada duanya; unik. Makanya sebutan “Kristen” itu sebenarnya luar biasa. Kenapa? Karena “Kristen” itu artinya “seperti Kristus.” Dan panggilan atau sebutan ini muncul pada gereja mula-mula di Antiokhia (Kis. 11:26), yaitu ketika orang-orang percaya pada waktu itu memiliki kehidupan yang memperagakan kehidupan Tuhan dan Guru yang mereka percayai. Jadi, orang-orang percaya pada waktu itu disebut “Kristen,” bukan karena mereka beragama Kristen. Orang-orang percaya disebut “Kristen” karena mereka berperilaku seperti Yesus. Ini merupakan keunikan yang tidak ada dalam agama manapun. Dan ini merupakan landasan penting character building kita, yaitu merujuk pada Pribadi Yesus.
Masalahnya bagi kita saat ini adalah kita tidak berhadapan langsung dengan Yesus. Kita tidak pernah (dan memang tidak mungkin) bersama-sama secara langsung dengan Yesus 24 jam dan melihat perilaku dan tindakan-Nya dari hal-hal kecil seperti yang dialami murid-murid Yesus. Jadi, kita tidak tahu. Lalu, bagaimana “seperti Yesus” itu secara detil? Ini penting dipersoalkan, karena ini merupakan landasan dari character building kita. Satu hal yang harus kita mengerti dan terima adalah bahwa setiap kita memiliki personality; kepribadian yang berbeda-beda. Kita memiliki kepribadian yang berbeda-beda, tetapi kita memiliki karakter dasar yang sama, yaitu diri Yesus. Lalu bagaimana bisa kita meneladani-Nya? Bagaimana kita bisa mengenakan kehidupan Yesus? Ketika Tuhan berkata: “jadikan semua bangsa murid-Ku,” di situ sebenarnya termuat panggilan agar setiap pribadi itu menjadi murid Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus hendak memuridkan setiap individu secara pribadi dan khusus. Bagaimana bisa? Bagaimana mungkin? Tentu saja bisa, karena Roh Kudus dimeteraikan di dalam diri kita. Seperti yang dikatakan dalam Yohanes 14:26 bahwa Ia adalah Penolong (Ing. Helper) yang diutus oleh Bapa dan Tuhan Yesus, di dalam kehidupan orang percaya untuk menuntun kita kepada seluruh kebenaran Allah. Jadi, istimewanya setiap orang Kristen adalah dapat mengalami perjumpaan langsung dengan Tuhan—tentu melalui Roh Kudus—agar setiap kita dibimbing oleh Roh Kudus untuk menjadi manusia yang unggul, berkarakter seperti Bapa atau serupa dengan Yesus. Ini keunikannya. Jadi, kalau di agama-agama lain, mereka memiliki ukuran karakter yang baik berdasarkan kitab-kitab mereka. Contohnya, orang Yahudi memiliki Taurat sebagi pedoman pembentukan karakternya; perilakunya itu perilaku Taurat. Karakternya berdasarkan Taurat. Tetapi keberadaan batiniah mereka, tidak bisa digali. Kecemerlangan batiniah mereka tidak bisa memancar, sebab mereka belum punya perangkatnya, yaitu kebenaran dan pimpinan Roh Kudus.
Apakah mereka mencontoh Musa? Tidak juga. Mereka hanya belajar Taurat. Kita tidak pernah membaca dalam Alkitab Perjanjian Lama secara jelas bahwa mereka harus menyontoh hidupnya Musa. Mereka melakukan Taurat yang diberikan Musa. Tentu kehidupan Musa bisa diteladani, tapi mereka memiliki hukum Taurat yang cukup menjadi way of life; jalan hidup mereka. Lalu bagi orang Kristen Perjanjian Baru, bagaimana? Tentu karena kita berakar pada Perjanjian Lama, 10 Perintah Allah itu menjadi pembimbing (tutor) pertama dulu. Sejatinya, substansi Hukum Taurat sebenarnya juga dimiliki oleh agama-agama samawi lainnya, seperti: tidak boleh mencuri, harus menghargai perkawinan, menghormati orangtua, tidak boleh berdusta. Mereka juga tahu itu. Kita juga bisa tahu karena itu sudah merupakan tatanan atau moral umum yang orang lain atau manusia pada umumnya miliki.
Bagaimana dengan orang Kristen, karakter siapa yang kita teladani? Tentu saja kehidupan Yesus. Sekalipun kita tidak pernah hidup bersama dengan Dia secara fisik atau harfiah,
...more
View all episodesView all episodes
Download on the App Store

Truth Daily EnlightenmentBy Erastus Sabdono

  • 5
  • 5
  • 5
  • 5
  • 5

5

3 ratings