Monolog ini merupakan salah satu bagian dari kisah Awal Suatu Cerita yang bisa dinikmati di feed instagram @kisadara. This is a true story. Kisah cinta anak kuliahan bernama Rinjani yang juga merupakan kawan baik saya. Monolog ini dibawakan oleh Fer, podcaster dari podcast @_ngasah.

Selamat mendengarkan. Shimbalaiê~ Fer, Dara, dan Rinjani.🖤

Last year was hard enough.

But it's the reality we had to face.

May be this year is harder because...we fear the unknown.

They’re scary because we are so comfortable now and we realize how possible it is to be excited and terrified for the future at the same time.

But..

What you’re leaving behind has defined you.

Now think of all of the most important things that will ever happen to you- whether that means having a family, getting your dream job, traveling the world...

Anything can happen.

Today you may have to say goodbye, but maybe tomorrow will be the best day of your life.

Lets start with a cuppa coffee at the morning and the silence of early mornings before the rest of the world rises.

This is your new beginning,

And it feels like the rest of the world is waiting for you to decide who you want to be today.

Shimbalaiê and c'est la vie.

Monolog ini merupakan bagian terakhir dari Trilogi Sejenak Menepi. Di bagian pertama mungkin kamu ikut bertanya-tanya pada diri sendiri tentang pencapaian di tahun ini. Tapi, tahun ini bukan tahun yang mudah kan? Sehat, bahagia dan bertahan hidup aja udah cukup.

Di bagian kedua, Senja @senjassy.id mengajak kamu untuk berterimakasih pada dirimu sendiri yang telah bertahan sejauh ini.

Di bagian terakhir ini, saya mengajak kamu untuk mencari ruang sepi dan menepi sejenak dari riuhnya dunia.

Karena dengan benar-benar menyendiri, kamu bisa bercakap sepenuhnya dengan dirimu sendiri.

Selamat menikmati sepi.

Malam ini saya ingin mengajak kamu untuk sejenak menepi dari riuhnya dunia yang mempertanyakan segala pencapaian kita.

Tapi malam ini saya tidak sendiri,

Seorang kawan bernama senja..

(IG:@senjassy.id)

Akan mengajak kamu untuk bernostalgia..

Mengenang seseorang yg sungguh ia cintai, yaitu..dirinya sendiri.

.

Bagian ini merupakan bagian kedua dari Trilogi Sejenak Menepi.

Selamat mendengarkan🖤

SHIMBALAIÊ,

SENJA DAN DARA.

Di tengah riuhnya dunia yang serba cepat dan di tengah banyaknya pertanyaan akan pencapaian kita..

Mungkin ada baiknya kita sedikit menepi sejenak dari keramaian.

Itulah alasan di balik kisah ini.

Sejenak Menepi.

Monolog ini merupakan bagian pertama dari Trilogi Sejenak Menepi.

Diawali dengan keresehan yang timbul dari banyaknya pertanyaan akan pencapaian yang dilontarkan.

Selamat mendengarkan.

Shimbalaie,

DARA.

Monolog singkat ini merupakan bagian terakhir dari trilogi Penunggu Dalam Diam.

Kisah pertama, @bisikna seakan mempertanyakan pilihan kita; hendak menunggu atau mengagumi lalu pergi?

Semuanya serba tak pasti.

Di kisah kedua, kawan saya Fer; podcaster @ngasah_ menceritakan kisah lampaunya ketika mengagumi seseorang dalam diam.

Seperti yang kalian dengarkan, sebuah penantian yang berujung kekecewaan.

Tapi setidaknya kita jadi belajar tentang cinta bukan?

Kali ini, saya menggandeng seorang penulis lagi.

Panggil saja Miracle

@cerita.miracle

Quotes yang ditulisnya begitu menyentuh hati saya hingga saya tertarik untuk menyapanya lebih dulu.

Sambutan hangat yang saya terima berlanjut hingga kemudian melahirkan akhir trilogi ini.

Selamat mendengarkan🖤

Kisah ini merupakan bagian kedua dari trilogi Penunggu Dalam Diam.

Kali ini saya menggandeng seorang podcaster muda bernama Fer; yang akan membagikan keresahannya ketika masih mengenakan seragam putih-abu.

Bila kamu ingin mengenal Fer lebih dalam, bertegur sapalah di Podcast Ngasah.

Shimbalaiê.

Halo.

It's been a while!

Kali ini, tangan saya terbuka untuk berkolaborasi dengan rekan saya di Instagram @bisikna

Tulisan sederhana namun lugas yang saya kutip dan saya coba tampilkan dalam bentuk audio.

Kisah ini akan saya buat dalam bentuk trilogi, sama halnya dengan trilogi lainnya.

Bagian pertama ini adalah awal pertanyaan dari sebuah kisah.

Akankah kamu menunggu dalam diam?

Kali ini saya membacakan surat yang saya tulis kepada seseorang namun tidak akan pernah bisa saya kirimkan. Kali ini saya menengok kenangan yang tidak akan pernah bisa saya lupakan. Terimakasih telah mendengarkan. Shimbalaiê, Dara.

Bagian ini merupakan titik kontemplasi dari diri perempuan itu sendiri. Merenung. Merelakan.

Kisah ini dialami oleh sahabat saya terkasih.

Tentu saja, identitas akan menjadi privasi.

Semoga keresahan sahabat saya ini bisa mewakili keresahanmu juga.

Oh ya, bisa dinikmati dalam bentuk visual di Youtube Channel Kisadara. Terimakasih 🖤