Pada hakikatnya kedekatan dengan Allah hanya bisa didapatkan dengan makrifat yang benar tentang Allah SWT.  Orang yang memiliki hubungan dekat dengan Allah mereka tidak merasakan apa yang mereka inginkan tidak ada. Mereka merasa Allah selalu bersamanya.

Secara sederhana, puasa dapat diartikan sebagai menahan lapar dan dahaga dari menyingsingnya fajar hingga terbenamnya matahari. Ditandai dengan azan subuh dan diakhiri dengan azan magrib. Demikian ini merupakan isyarat al-Quran pasca turunnya perintah yang terekam dalam QS Al-Baqarah [2]: 183-185.

bersama Ust. Musa Kadzim Al Habsyi

Bersama Ust. Musa Kadzim Al Habsyi

bersama Ust. Musa al-Kadzim

Pembahasan tentang Imam Mahdi atau Sang Juru Selamat. ajaran tentang Sang Juru Selamat ini ada dalam ajaran-ajaran Ibrahimiah, bahkan diluar ajaran Ibrahimiahpun ajaran ini tetap ada. Menarik membahas soal Imam Mahdi ini karna Covid-19 merebak di belahan dunia, pembicaraan-pembicaraan terkait ajaran tersebut banyak di bahas di berbagai media sosial. Siapakah Imam Mahdi itu?

Pembahasan tentang Imam Mahdi atau Sang Juru Selamat. ajaran tentang Sang Juru Selamat ini ada dalam ajaran-ajaran Ibrahimiah, bahkan diluar ajaran Ibrahimiahpun ajaran ini tetap ada. Menarik membahas soal Imam Mahdi ini karna Covid-19 merebak di belahan dunia, pembicaraan-pembicaraan terkait ajaran tersebut banyak di bahas di berbagai media sosial. Siapakah Imam Mahdi itu?

Pembahasan tentang Imam Mahdi atau Sang Juru Selamat. ajaran tentang Sang Juru Selamat ini ada dalam ajaran-ajaran Ibrahimiah, bahkan diluar ajaran Ibrahimiahpun ajaran ini tetap ada. Menarik membahas soal Imam Mahdi ini karna Covid-19 merebak di belahan dunia, pembicaraan-pembicaraan terkait ajaran tersebut banyak di bahas di berbagai media sosial. Siapakah Imam Mahdi itu?

Fakta setelah Virus Corona mewabah secara global (dan menyusul kebijakan pembatasan aktivitas di sejumlah negara) antara lain polusi udara berkurang, orang semakin menyadari pentingnya budaya saintifik, fasilitas dan tenaga kesehatan berperan utama dalam ketahanan nasional, dan solidaritas warga muncul. Pertanyaannya, ketika nanti wabah berakhir, akankah kita kembali kepada kernomalan sebelumnya atau mau mengambil pelajaran dan mengubah cara pandang dan cara hidup kita, termasuk merefleksi ulang kebijakan pembangunan yang berorientasi semata pertumbuhan?

Dan pada kenyataannya para ulama memilih jalan  sintis yaitu menghentikan  tempat-tempat agama sementara dan tempat-tempat ziarah. Padahal yang kita tahu dalam tradisi Islam ziarah itu sering disebut sebagai praktik-praktik untuk menyembuhkan penyakit. mengapa para rohaniwan mengikuti cara-cara saintis? mari kita simak kajiannya bersama Ustad musa al-Kadzim dan Irman Abdurrahman