Peran agama seharusnya bukan memberikan perlawanan radikal, perlu adanya penafsiran yang sesuai dengan zaman yang saat ini kita hadapi, reaktualisasi nilai-nilai agama yang humanis. Sehingga agama tidak lagi mencerminkan keotonomiannya melainkan memberikan keleluasaan untuk mengembangkan diri sesuai nilai agama dan budaya dimana agama masyarakat itu berada. Namun dalam sisi lain, agama harus menekan laju modernisasi ini dengan memberikan batasan-batasan yang objektif.Keobjektifan ini harus universal, mampu diterima oleh masyarakat, bahwa spirit agama atau nilai agama lebih mampu menjadikan manusia menjadi manusia.