lara jingga

teruntuk semua yang aku miliki dan akan menjadi milikku, sungguh, bukan aku sebenarnya pemilik.

di kepala ini, ada meja judi untuk segala kemungkinan. bertaruh dan berhitung untuk apa yang akan diperjuangkan.

pernah aku berbisik pada senja, agar ia sedikit tertunda. hanya sebatas aku ingin kita bersenandung lebih lama.

saya berterima kasih pada tubuh ini yang mau setia menemani disaat yang lain berkhianat dan menyakiti diri ini.

jadi hari ini, akan aku bunuh lagi kamu dipikiranku. karena kemarin, ku temukan mata orang lain menyimpan namamu.

kamu akan selalu jadi tempat ternyaman untuk pulang.

makasih untuk yang tetap menetap, makasih untuk yang sekedar singgah.

bukan salah orangnya, juga bukan salah rasanya.

persetan dengan takdir dan semesta, kita seharusnya bisa sama-sama.

ombak memang menakutkan, tapi angin selalu bisa jadi teman yang paling menangkan. maka bertemanlah dengan keduanya.