Fluent Fiction - Indonesian:
Love Across Miles: A Journey to Rekindle Lost Bonds Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2024-12-09-08-38-20-id
Story Transcript:
Id: Di bawah langit Jakarta yang cerah, Rizky duduk di kursi rotan di dekat jendela besar.
En: Under the bright Jakarta sky, Rizky sat on a rattan chair near the large window.
Id: Semilir angin hangat musim panas menerobos masuk melalui tirai putih yang bergerak lembut.
En: A warm summer breeze drifted in through the softly moving white curtains.
Id: Kakinya masih dibalut perban, menandakan masih dalam tahap penyembuhan dari operasi yang baru saja dijalaninya.
En: His leg was still wrapped in bandages, indicating he was still in the healing phase from the surgery he had just undergone.
Id: Namun, pikirannya terbang jauh ke Yogyakarta, tempat Sari tinggal.
En: However, his thoughts flew far to Yogyakarta, where Sari lived.
Id: Rizky menghela napas panjang.
En: Rizky sighed deeply.
Id: Akhir-akhir ini, waktu percakapannya dengan Sari semakin sedikit.
En: Lately, his conversations with Sari had been getting less frequent.
Id: Kesibukan di kantor dan pemulihan dari operasi membuatnya jarang menghubungi.
En: The busyness at the office and recovery from the surgery made him rarely contact her.
Id: Ia khawatir hubungan jarak jauh ini akan merenggang.
En: He was worried that this long-distance relationship would become strained.
Id: Kepada Andi, sahabatnya, Rizky sering mencurahkan isi hatinya.
En: To Andi, his best friend, Rizky often poured out his heart.
Id: "Kenapa nggak coba buat kejutan?
En: "Why not try to surprise her?"
Id: " saran Andi ketika mereka duduk berdua di sofa usang di apartemen Rizky.
En: suggested Andi when they were sitting together on the worn-out sofa in Rizky's apartment.
Id: Rizky terdiam, memikirkan segala kemungkinan yang bisa dilakukan.
En: Rizky fell silent, considering all the possibilities he could do.
Id: Di sisi lain, di Yogyakarta, Sari sedang sibuk melayani pelanggan di kafe teh miliknya.
En: On the other side, in Yogyakarta, Sari was busy serving customers at her tea cafe.
Id: Aroma teh melati dan jahe memenuhi udara, menawarkan rasa hangat dan menenangkan di tengah hiruk-pikuk kota.
En: The aroma of jasmine and ginger tea filled the air, offering a warm and soothing sensation amidst the city's hustle and bustle.
Id: Di antara kesibukannya, Sari sering kali merasakan sepi merayap.
En: Amid her busyness, Sari often felt loneliness creeping in.
Id: Ia rindu kehadiran Rizky.
En: She longed for Rizky's presence.
Id: Hari itu, setelah berbincang dengan Andi, Rizky memutuskan sesuatu.
En: That day, after talking with Andi, Rizky made a decision.
Id: Ia tahu, meski lukanya belum sepenuhnya sembuh, ia harus melakukan sesuatu yang berarti.
En: He knew, even though his wound hadn't fully healed, he had to do something meaningful.
Id: Dengan penuh tekad, ia membeli tiket kereta ke Yogyakarta.
En: With determination, he bought a train ticket to Yogyakarta.
Id: Tanpa memberitahu Sari, ia memutuskan akan pergi mengunjungi pujaan hatinya.
En: Without telling Sari, he decided he would go visit the love of his life.
Id: Perjalanan panjang dari Jakarta ke Yogyakarta menjadi kesempatan bagi Rizky untuk merenung.
En: The long journey from Jakarta to Yogyakarta became an opportunity for Rizky to reflect.
Id: Dengan suara deru kereta dan bergesernya pemandangan sawah di luar jendela, ia menyadari pentingnya keseimbangan antara kerja, kesehatan, dan cinta.
En: With the sound of the train's roar and the shifting view of rice fields outside the window, he realized the importance of balancing work, health, and love.
Id: Sampai di kafe Sari, Rizky berdiri terpaku sejenak, merasakan hangatnya senja yang mulai turun.
En: Arriving at Sari's cafe, Rizky stood rooted for a moment, feeling the warmth of the descending dusk.
Id: Ia melihat Sari, sibuk dengan cangkir-cangkir teh, dan memanggil namanya dengan lembut.
En: He saw Sari, busy with cups of tea, and called her name softly.
Id: Sari menoleh, terperangah sejenak sebelum sebuah senyuman lebar mengembang di wajahnya.
En: Sari turned, momentarily astonished before a broad smile spread across her face.
Id: Mereka terduduk bersama, berbagi cerita dan tawa yang sempat hilang.
En: They sat together, sharing stories and laughter that had once been lost.
Id: Kehadiran Rizky menjadi momen penting.
En: Rizky's presence became an important moment.
Id: Tak hanya menguatkan hubungan mereka, tetapi juga membuatnya sadar untuk lebih terbuka dalam menyampaikan perasaan.
En: It not only strengthened their relationship but also made him realize the need to be more open in expressing feelings.
Id: Mereka berdua sepakat untuk lebih berusaha menjaga hubungan ini.
En: They both agreed to try harder to maintain their relationship.
Id: Dengan suasana hati yang damai, Rizky memandang Sari.
En: With a peaceful heart, Rizky looked at Sari.
Id: Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, ia menemukan ketenangan dalam kebersamaan.
En: Amid the hustle and bustle of life, he found tranquility in their togetherness.
Id: Dan di sanalah kisah ini berakhir, dengan janji untuk saling menjaga, lebih baik dari sebelumnya.
En: And there the story ended, with a promise to care for each other better than before.
Vocabulary Words:
- rattan: rotan
- breeze: semilir
- bandages: perban
- healing: penyembuhan
- surgery: operasi
- underwent: dijalani
- sigh: menghela napas
- frequent: sering
- busyness: kesibukan
- strained: merenggang
- suggested: saran
- worn-out: usang
- considering: memikirkan
- aroma: aroma
- soothing: menenangkan
- loneliness: sepi
- creeping: merayap
- determination: tekad
- opportunity: kesempatan
- reflect: merenung
- roar: deru
- realized: menyadari
- balancing: keseimbangan
- rooted: terpaku
- descend: turun
- astonished: terperangah
- laughter: tawa
- presence: kehadiran
- strengthened: menguatkan
- tranquility: ketenangan