Ibadah kepada Allah Ta’ala hendaknya tidak sekedar dipahami sebagai praktek ritual belaka. Ia harus memiliki pengaruh-pengaruh positif ke dalam jiwa manusia yakni tumbuhnya ketundukan dan kepasrahan kepada-Nya. Dengan kata lain, suatu amalan ibadah dapat disebut sebagai ibadah yang baik, benar, utuh, atau sempurna (al-‘ibadatus salimah) jika membawa pengaruh-pengaruh yang positif pada jiwa