Sulitnya mencari nafkah di masa pandemi  sekarang ini mengingatkan kembali ke jaman saat pertama kali mencoba mendapatkan uang dari hasil jerih payah sendiri, nominal belum jadi yang utama, profesi yang dilakoni pun tidak ada embel embel atas nama passion, yang penting ada uang masuk yang bukan dari jatah orang tua. Trisula @chenzcb @_dannindra @jansaranggata bercerita mengenai pengalaman saat mereka pertama kali mendapatkan pemasukan sendiri dari pekerjaan yang mereka lakoni di Podcast Teras Rumah episode kali ini.

"Merantaulah hingga kamu lupa kalau punya rumah dan kampung halaman", mungkin itu dirasakan oleh banyak orang, termasuk kami yang kemudian bercerita mengenai pengalaman dan suka duka merantau di episode kali ini. Bisa beraktivitas dan bekerja masih di sekitaran keluarga dan tempat tinggal serta mendapat hasil sesuai yang diinginkan adalah kemewahan, namun ketika ada jarak yang harus ditempuh untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, tidak hanya melulu tentang nominal yang nantinya akan kamu dapatkan.

Masa Orientasi Sekolah atau Ospek atau apalah itu sebutannya yang berbau perploncoan dari kakak tingkat ke angkatan baru selalu meninggalkan banyak cerita dan kesan yang jujur aja lebih banyak pahitnya. Melihat tahun ini ospek dilakukan secara daring dikarenakan pandemi yang masih terjadi sekarang ini pun menjadi terasa aneh dan seperti kehilangan tajinya seperti yang biasa dilakukan sebelumnya. Danny, Jansa, Gembul, dan Ednan mencoba menggali kembali memori ospek mereka pada masa sekolah dan kuliah dulu di Podcast Teras Rumah episode ke 6 kali ini.

Gabisa masak mie, padahal sudah berumah tangga dibilang uwu. Saling berbalas komen, padahal seranjang, serumah, dengan pertanyaan yang sebenarnya bisa diutarakan langsung, dibilang uwu. Ketika berumah tangga dianggap sesederhana itu, Danny, Jansa, Chen, dan Gembul mencoba untuk melawan hegemoni tersebut dan turut bersuara melawan netizen netizen yang mulai halu ingin mengekor langkah yang diambil sosok yang mereka puja itu.

Di episode kali ini, Danny Indra, Jansa Ranggata, dan Chandra Baharsa ngobrol ngobrol dengan santun walau sedikit ngegas menanggapi euforia bersepeda yang melanda seluruh dunia di kala pandemi ini, beserta tingkah polah para goweser goweser yang ada di sekitar dan biasa ditemui di jalanan.

Danny Indra dan Jansa Ranggata saling menceritakan pengalaman mereka di tempat tempat tongkrongan di sekitaran Kota Solo yang tersohor pada jamannya, baik itu yang sampai sekarang masih bertahan, maupun yang tinggal kenangan. Di penghujung podcast, mereka berdua pun saling berbagi 3 tempat nongkrong favorit mereka sepanjang masa.

Inovasi media sosial serta aplikasi chat makin kesini makin menunjukan kelebihanya satu sama lain. Danny, Jansa, Ciko, dan Chen coba merunut perkembangan tersebut dari jaman awal kemunculanya sampai sekarang, dimana mereka satu sama lain memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam menggunakan aplikasi aplikasi yang ada.

Membinasakan kenormalan yang sudah biasa kita lakukan, membiasakan new normal yang jauh dari definisi normal yang selama ini kita kenal, bagaimana harus menyikapinya? Obrolan di teras rumah episode perdana kali ini antara Danny Indra dan Jansa Ranggata mencoba menyelami artian dan bayangan yang akan terjadi ke depannya mengenai new normal yang bersiap untuk kita jalankan.

Macak Podcast berkolaborasi dengan Hello Market Solo menggelar "Macak Podcast Live" di Atrium Solo Paragon Mall pada tanggal 29-31 Januari 2020. Di hari terakhir, yaitu hari ketiga, hadir Masayu Dewi (@masayu.dewi) sebagai tamu di Macak Podcast, membahas bagaimana pengalamanya menjadi seorang freelancer, maupun sebagai budak korporat, bahkan menjalani 2 hal tersebut secara bersamaan. Lalu, mana ya kira kira yang dipilih Masayu, yang dirasa lebih menyenangkan untuk dijalani, menjadi freelancer, atau budak korporat? Selengkapnya, selamat mendengarkan.