Keinginan yang kuat Abu Bakar Al-Razi untuk menjadi seorang dokter bisa dibilang berawal dari kegusaran dirinya terhadap praktik dokter yang dianggap olehnya sudah keterlaluan. Suatu ketika, Abu Bakar Al-Razi datang ke seorang dokter untuk memeriksakan gangguan pada matanya. Ia terkejut karena dokter itu meminta ongkos yang cukup banyak. Abu Bakar Al-Razi merasa bahwa tindakan seperti itu tidaklah adil bagi pasien yang membutuhkan jaminan kesehatan, apalagi untuk orang-orang yang tidak mampu.