Amerika Serikat selalu dilihat sebagai pusat kehancuran ekonomi dunia. Namun, apakah ini akan terjadi pada saat sistem mengalami keguncangan? Buku China and the 21st Century Crisis (2015) dari Minqi Li menjadi fokus pembahasan diskusi bertema “Masihkah China Sosialis?” yang diselenggarakan Megawati Institute pada 23 Februari 2023 bersama Reno Koconegoro (Peneliti Sigmaphi), Airlangga Pribadi, Ph.D (Dosen Ilmu Politik Universitas Airlangga) yang dipandu Dida Darul Ulum, M.Ud (Peneliti Megawati Institute).
Buku tersebut menganalisis bagaimana ketidakseimbangan politik dan ekonomi di China akan memperburuk keruntuhan sistem, dan bagaimana ini bisa terjadi lebih cepat dari yang kita bayangkan, mungkin dalam satu dekade.
Menurut Reno, Amerika Serikat memimpin restrukturisasi kapitalisme selama pertengahan abad ke-20 dengan menyelesaikan krisis besar pada periode 1914-1945 dan membuka jalan bagi ledakan ekonomi kapitalisme global yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 1950-1973. Bahkan, Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, Amerika Serikat bertindak sebagai “konsumen terakhir” untuk ekonomi global.
“Defisit neraca berjalan AS membantu menyerap surplus dari seluruh dunia, dan memungkinkan Tiongkok, Jepang, dan Jerman mengejar pertumbuhan yang didorong oleh ekspor. Di Amerika Serikat sendiri, pertumbuhan ekonomi ditopang konsumsi rumah tangga yang dibiayai utang. Ekspansi ekonomi global pada awal tahun 2000-an bertumpu pada serangkai ketidakseimbangan keuangan yang tentu saja segera menjadi tidak berkelanjutan,” lanjutnya.
Sementara itu, Tiongkok atau China adalah salah satu medan pertempuran kunci dalam perjuangan kelas global. Pada akhir 1970-an, perjuangan kelas di Tiongkok berakhir dengan kemenangan dari para kapitalis di dalam PKC yang pro-ketidaksetaraan baik ekonomi maupun sosial. Hal ini tentunya merupakan ancaman tersendiri bagi Amerika Serikat.
Reno juga menyampaikan bagaimana perkembangan kapitalisme ke depan sudut pandang Minqi Li, terutama menyangkut peran China.
“Jika bukan sosialisme, adakah alternatif selain sosialisme bagi umat manusia di abad ke-21? Sosialisme tentu bukan satu-satunya, tetapi sosialisme akan didefinisikan kembali sebagai sistem yang mampu menggantikan kapitalisme. Dan, ini akan berlangsung pada periode pertengahan abad ke-21 atau 2050-an,” katanya.
Sementara itu, Airlangga berbicara tentang bagaimana melihat perkembangan kapitalisme dan prediksi Minqi Li. Salah satunya adalah soal kontradiksi yang akan dihadapi China di mana ketika fase liberating production force terbuka, akan muncul masalah-masalah laten seperti eksploitasi dan lingkungan.