Truth Daily Enlightenment

Memiliki Perasaan Tuhan


Listen Later

Kalau kita benar-benar bisa mewujudkan apa yang kita nyatakan dalam syair lagu: “setiap tarikan nafasku, setiap detak jantungku, setiap denyutan nadi” benar-benar untuk Tuhan, kita menjadi seperti instrumen musik yang benar-benar menyenangkan hati Tuhan, menjadi penghiburan bagi Tuhan. Seperti Ayub di tengah-tengah manusia yang jahat pada zaman purba yang segala perbuatannya memilukan hati Allah, tetapi ada orang seperti Ayub yang menjadi keharuman di hadapan Tuhan. Demikian pula kita, di tengah-tengah dunia yang jahat. Di antara manusia yang jahat, masih ditemukan orang-orang yang setiap tarikan nafas, detak jantung, dan denyut nadinya benar-benar bisa dipersembahkan untuk Tuhan, melakukan kehendak Tuhan. 
Kalau setiap hari hidup kita melakukan kehendak Bapa, itu menjadi keharuman di hadapan Allah, simfoni yang indah, dan menjadi penghiburan bagi Tuhan. Ayub disebut anak penghiburan. Ternyata, bukan hanya penghiburan untuk manusia saja, tetapi juga untuk Allah. Tuhan memberi kita kesempatan; diizinkan-Nya kesempatan atau dibiarkan-Nya kesempatan kita berbuat salah. Ada peluang-peluang dimana kita bisa memuaskan keinginan, ambisi dan nafsu-nafsu kita. Ada peluang, kesempatan, dan sarana untuk itu. Itu kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk menyenangkan Dia. Untuk membuktikan bahwa kita mencintai Tuhan. 
Ketika kita menolak perbuatan-perbuatan yang Tuhan tidak kehendaki, satu kali, dua kali, tiga kali, maka kita membunuh kodrat dosa. Dan kita menghidupkan kodrat ilahi, menghidupkan karakter Allah. Jadi kelemahan kita apa, di situ Tuhan memberi peluang untuk dipuaskan. Jadi, jangan berharap kita tidak memiliki kesempatan berbuat dosa. Tuhan yang memberi kesempatan, mengizinkan atau membiarkan. Kita tidak bisa berkata: “Aku sebenarnya mau sabar, tetapi orang di sekitarku yang membuatku marah.” Justru memang orang di sekitar kita yang membuat kita marah. Kalau kita tidak marah, kita bisa mengendalikan emosi. Satu, dua, tiga, empat, lima, enam kali, maka kita membunuh karakter dosa dan menghidupkan karakter ilahi. Kita memiliki kesempatan untuk berbuat dosa, dan biasanya setan akan berkata: “kali ini, kali ini saja, ini yang terakhir.” 
Jangan sekali-kali bicara “ini yang terakhir,” karena tidak pernah menjadi yang terakhir. Kita harus berkata “tidak.” Hal ini membuat kita bisa memberikan korban yang berbau harum. Ketika daging, nafsu, ambisi dan ego kita disalibkan, itu membawa keharuman di hadapan Allah. Kita harus merindukan kehidupan yang berbau harum. Banyak masalah yang belum selesai, banyak kebutuhan yang belum terpenuhi tetapi jangan terjebak di dalam persoalan-persoalan yang memang tidak akan pernah habis. 
Kebutuhan juga tidak akan pernah habis; selalu ada yang dirasa sebagai kebutuhan. Tetapi kita harus bisa mengatakan “Yesus cukup bagiku. Yang penting bagaimana aku menjadi keharuman bagi Dia, menjadi simfoni yang indah.” Yang kedua, kita akan diberi kesempatan Tuhan untuk menolong Lazarus-Lazarus. Pasti ada Lazarus-Lazarus yang Tuhan kirim. Belas kasihan seperti ini harus kita miliki; belas kasihan Tuhan. Maka kita bisa minta hati seperti hati yang dimiliki oleh Tuhan. 
Tuhan akan memberi kita kesempatan bertemu dengan Lazarus-Lazarus yang mengganggu hidup kita, yang merepotkan kita. Lazarus-Lazarus adalah kesempatan kita mengumpulkan harta di surga untuk berprestasi di kekekalan. Di Matius pasal 25, Tuhan Yesus berkata bahwa apa yang kita lakukan untuk saudara kita yang membutuhkan pertolongan, itu diperhitungkan sebagai tindakan kita untuk Tuhan sendiri. Hati kita akan dipuaskan ketika mengulurkan tangan untuk Lazarus. Kalau dulu kita merasa diganggu, direpotkan, tetapi suatu saat sampai tingkat tertentu, kita merasa puas, sukacita dan bahagia, ketika mengulurkan tangan untuk Lazarus-Lazarus yang Tuhan kirim. 
Dan ketika kita bertumbuh di dalam perasaan Tuhan seperti itu, perasaan Tuhan akan tersentuh. “Siapa yang memakai perasaan-Ku ini?” Ternyata kita. Percayalah,
...more
View all episodesView all episodes
Download on the App Store

Truth Daily EnlightenmentBy Erastus Sabdono

  • 5
  • 5
  • 5
  • 5
  • 5

5

3 ratings