Share Mencekam
Share to email
Share to Facebook
Share to X
Niko merasakan ada yang aneh. Dua wanita ini saling diam tanpa bicara sedikit pun. Bahkan Niko mencium aroma melati dari belakang mobilnya. Dari kaca spion, Niko tak melihat gerak-gerik wanita ini sedang memakai parfum atau yang lainnya. Mereka hanya berdiam diri. Beberapa saat setelah aroma melati itu menghilang, dan kini Niko mencium ada bau gosong. Ia mencari sumber bau tersebut hingga...
Dua hari berlalu tak ada kejadian aneh yang Galuh alami, ia merasa cukup nyaman di tempat kostnya yang baru. Hanya saja, ia selalu mendapat mimpi buruk saat tidur malam. Mimpi tentang anak Bu Asih dan sesosok mahluk tinggi dan hitam. Mimpi buruknya ini membuat ia semakin was-was dan sialnya setiap ia mau keluar masuk rumah, ia harus melewati Kamar Tengah yang menurutnya punya aura yang sangat mencekam, hingga suatu hari ia lewat dan melihat suatu hal yang membuatnya benar-benar ketakutan...
18 tahun yang lalu, tepatnya di bulan Juni tahun 2002, Rega bersama dua temannya berniat kembali ke Benteng Pendem untuk liburan. Mereka berangkat dari Bandung menuju Cilacap menggunakan travel. Sesampainya di sana Fadil dan Niko begitu antusias untuk bisa melihat Benteng yang katanya punya nilai sejarah penting di Cilacap. Namun berbeda dengan Rega, seperti ada yang mengganjal di hatinya. Perasaan tertekan seperti akan ada sesuatu yang buruk menimpa mereka.
Sore itu hujan turun, Edvan mengantar Lina kerumahnya untuk menyelesaikan tugasnya. Hujan yang semakin lebat dan jalan yang mereka lalui sangat sepi. Lina mencoba menahan Edvan untuk meneduh dulu, karena ia tahu di desanya ada kepercayaan kalau saat hujan rintik tidak boleh berkendara, apalagi kalau pendatang. Konon selalu terjadi hal mistis kalau itu dilanggar.
Namanya Rizal, ia baru saja bekerja sebagai satpam di Menara Saidah. Malam itu ia bertugas jaga malam bersama temannya, Vino. Angin berhembus cukup kencang . Rizal yang berada di depan pos satpam merasa kedinginan, sementara Vino asyik menyeruput kopi di dalam pos. Rizal yang memang masih baru di sana kadang penasaran dengan suasana di Menara Saidah. Ia memainkan senternya, menyorot sosok perempuan yang merubah harinya menjadi mencekam!
Doni dan Rara memaksa pulang kerumah Rara ditengah hujan deras, dan harus melalui Tol Purbaleunyi. Namun, sesuatu terjadi kepada Doni saat mereka melintas di Tol itu.
Burhan, seorang pemuda yang diwarisi sebuah rumah oleh orang tuanya. Rumah yang tak pernah ditinggali lagi sejak peristiwa tragis 2 tahun lalu yang terjadi di rumah itu. Ayah, Ibu, dan Mbak Lestari harus meregang nyawa di rumah itu. Sampai saat ini, pelakunya belum ditemukan. Kabarnya, rumah itu selalu mengeluarkan aura mistis, dan itu dirasakan oleh warga di sekitar rumah.
Pernah ada penampakan wanita berwajah rusak kalau digambarkan ya seperti wajah terbelah akibat benturan keras, kepala menggelinding tiba-tiba, anak kecil duduk sambil menangis, dan kadang terdengar orang yang meminta tolong namun lagi-lagi itu hanya sebatas suara, jika kita cari suara itu akan pelan dan jika kita cuek suara itu semakin kencang.
Pak Heri dan Wahyu merupakan para penjaga perkebunan karet. Mereka berdua tinggal disebuah rumah besar di perkebunan karet itu. Lalu, kejadian aneh mulai terjadi sejak malam pertama mereka menempati rumah tersebut.
2 Orang sahabat bernama Johan dan Nico mendaki Gunung Arjuno bersama. Nico seorang yang memang anak gunung dan pecinta alam, sedangkan Johan, seorang anak indigo, dan juga baru pertama kali mendaki gunung. Lalu, apakah hal-hal aneh yang dilihat Johan di Gunung Arjuno pada saat mendaki?
The podcast currently has 11 episodes available.