Share Mitra Siar Pratama
Share to email
Share to Facebook
Share to X
Sebuah cerpen monumental yang membuka tabir gelap sebuah masa. Sudahkan perempuan-perempuan yang bernasib serupa Clara mendapatkan keadilan untuk derita yang mereka panggul seumur hidup? Cerpen dari Seno Gumira Ajidarma. Dibacakan oleh Ahmad Bari dan Rizka. Musik oleh Iboi.
diambil dari Spasi (dalam Filosofi Kopi) karangan Dewi Lestari. Narasi: Gayatri Mega. Musik latar: Yudhistira.
Fragmen ketiga dari Memoar Sandra, sekaligus penutup Babak Satu. Ayah adalah sosok yang tak pernah ditemuinya. Tapi mengapa sosok itu makin lama makin muncul di dalam kenangan Sandra? Sebuah nama: Leonidas.
Fragmen pertama dari Memoar Sandra. Bulan adalah tempat segala angan bermula. Masa lalu tersingkap. Masa depan terlelap. Sandra menggali lagi semua bagian yang pernah ada dalam dirinya.
Baginya, sesuatu yang diharapkan seperti kereta yang akan mengantarkannya vakansi atau bis yang akan mengantarkannya ke rumah kerabatnya selalu datang terlambat. Mereka tidak pernah tepat waktu. Meski begitu, dia tahu untuk tidak pernah terburu-buru. Baginya pergi vakansi atau mengunjungi kerabat lama tidak terlalu penting. Cerpen: Ditya N. Subagja. Pengisi Suara: M. Wildan
Nasib buruk seringkali mempertemukan seseorang dengan seseorang lainnya. Mungkin saja itu yang tengah dialami Baruna. Sebuah cerita pendek karangan Meutia Swarna Maharani dan diterbitkan di Kompas Minggu, 26 Agustus 2018. Pengisi suara: Shafira Deiktya, Muhammad Wildan, dan Netiasa Adab.
Seumur hidup, dia tak pernah membayangkan semua ini terjadi. Ingin rasanya dia merampas salah satu senjata yang disandang petugas itu, lalu… Laki-laki itu menangis. Dia tak pernah tahu apa yang akan diperbuatnya, seandainya senjata itu ada di tangannya. Jangankan menembakkan pelurunya, apalagi sampai melukai manusia, sedangkan menyembelih ayam untuk selamatan pun dia tak tega. Cerpen Yanusa Nugroho, Kompas Minggu, 6 Oktober 2019.
Jauh dari rumah. Rimba perkotaan yang kejam. Hasrat untuk pulih dan kembali fitrah. Dodo memutuskan untuk pulang kampung setelah 7 tahun berkelana; sambil mencoba memaafkan dirinya.
Narator & Suara Perempuan: Shafira Deiktya|
Dodo: Muhammad Wildan|
Naskah: Iboi
The podcast currently has 14 episodes available.