Ketika tempat yang orangtuamu sebut sebagai rumah bagimu adalah asing,

namun juga tuan rumah tempat yang kau rumahkan menganggapmu asing. Aku dan kita tidak dianugerahi dengan kemampuan untuk menghapus ingatan yang membekas, seperti dua Juli yang akan menyapa setiap tahunnya. Tapi setidaknya ada hati yang bisa diajar tentang ikhlas.

Self-boundaries adalah salah satu cara kita mencintai diri sendiri. Kita tidak bertanggung jawab atas perasaan negatif orang lain. Kita punya hak untuk memfilter dan menyeleksi apapun yang tidak sejalan dengan prinsip dalam hidup kita. Ciptakan rules dan beri batasan untuk diri kita sendiri, salam untuk teman-teman yang sering ngerasa "nggak enak-an" cheers! xx oh iya sariawan ini membuat positif menjadi "positip", supportif menjadi "supportip" dan objektif menjadi "objektip", dimaapkeun ya :)

yang patah-dipatahkan, yang menemukan belahnya, atau yang belum kunjung bertemu rumahnya, kamu yang mana? apapun jawabannya, hatimu pun harimu harus tetap dan selalu tenang.

Kata 'karantina' atau 'quarantine' ini kayanya akan melekat banget sih di ingatan kita meskipun nanti corona dan kondisi pandemi ini berakhir. Anyway, selamat mendengarkan!

Sebagai penanda sapaan perdana dari aku sang empunya, sekaligus perkenalan yang akan berlanjut dengan cerita kelahiran podcast ini. Semoga berkenan :)