Stres oksidatif merupakan suatu keadaan ketidak seimbangan radikal bebas {oksi radikal} dengan antioksidan. Oksi radikal sendiri merupakan spesi ion Oksigen yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan. Keadaan ini menunjukkan sifat agresif oksi radikal yang mampu merubah struktur biomolekul sel seperti protein. karbohidrat, lipid dan asam nukleat. Perubahan struktur biomolekul akan mempengaruhi fungsi sel sehingga dapat memberikan pengaruh di dalam metabolisme dan keseimbangan homeostasis secara keseluruhan. Akumulasi radikal bebas akan menimbulkan penyakit degeneratif sel seperti diabetes, katarak, serangan jantung, stroke, kanker bahkan penuaan. Dengan demikian keberadaan oksi radikal harus dikontrol oleh antioksidan. Tubuh mempunyai 2 jenis antioksidan baik secara endogenus dan eksogenus. Antioksidan endogenus diantaranya enzim SOD, GPx, Katalase dan senyawa lain seperti Albumin, Bilirubin, Melatonin dan Asam Urat. Adapun antioksidan eksogenus harus didatangkan dari sayuran dan buah-buahanseperti vitamin A, C, E, Beta karoten Likopen dan lain lain. Keberadaan antioksidan akan berkurang seiring perjalanan usia kita dan itu akan menunjukkan level stres oksidatif yang semakin tinggi serta gangguan penyakit. Untuk itulah tubuh memerlukan keberadaan antioksidan yang optimal.
