MOL Mengkonfirmasi akan Menempatkan PMA India ke Taiwan, MOL: MOU Paling Cepat Ditandatangani Sebelum Akhir Tahun
(Taiwan, ROC) --- Kekurangan tenaga kerja di Taiwan kian menjadi masalah serius. Pada tanggal 13 November 2023, Menteri Ketenagakerjaan, Hsu Ming-chun (許銘春) mengkonfirmasi bahwa Taiwan akan mengimpor pekerja dari India. Diharapkan penandatanganan MOU dapat dilakukan sebelum akhir tahun
Dengan demikian, India akan menjadi negara berikutnya bagi sumber penempatan Pekerja Migran Asing (PMA) di Taiwan.
Belum dipastikan apakah jumlahnya akan melebihi 100.000 orang, tetapi pihak agensi di Taiwan menyambut baik rencana ini.
Pihak agensi menyampaikan bahwa sebelumnya Taiwan terlalu bergantung pada Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Filipina, terhadap sumber penempatan tenaga kerja.
Selain itu, para pekerja migran dari India yang mampu berbicara bahasa Inggris diharapkan dapat membantu sektor teknologi tinggi dan konstruksi di Taiwan.
Hsu Ming-chun menyatakan bahwa Yuan Eksekutif telah menyetujui isi MOU kerja sama tenaga kerja dan saat ini sedang dalam negosiasi dengan pihak India untuk menetapkan waktu penandatanganan MOU, yang diharapkan dapat selesai pada akhir tahun.
Setelah MOU ditandatangani, kedua belah pihak akan mengadakan pertemuan kerja untuk membahas industri yang akan diimpor pekerjanya, beserta jumlah, syarat kualifikasi pekerja migran, bukti pemeriksaan kesehatan, dan lain-lain.
Setelah pertemuan-pertemuan ini diselenggarakan secara intensif dan kesepakatan dicapai, maka Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) akan mengumumkan secara resmi tentang penempatan pekerja migran dari India.
Menanggapi pernyataan dari pihak luar perihal jumlah penempatan PMA India yang bisa mencapai 100.000 orang, Hsu Ming-chun mengatakan bahwa angka ini masih belum pasti, tergantung pada kebutuhan setiap industri dan apakah kualifikasi dari pihak India memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Taiwan.
Huang Kao-chieh (黃杲傑), Ketua Kehormatan National Federation of Employment Service Association (NESA), menyatakan bahwa sebelumnya Taiwan terlalu bergantung pada Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Filipina, yang pada akhirnya membentuk monopoli bersama.
Huang Kao-chieh melanjutkan bahwa tidak jarang, jika Taiwan akhirnya menjadi korban permintaan mereka.
Sebagai contoh, sektor perawatan kesehatan di Taiwan terlalu bergantung pada Indonesia, sedangkan sektor industri teknologi mutakhir bergantung pada Filipina, dan industri "3K" (berisiko, melelahkan, kotor) bergantung pada Thailand.
Namun, seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir yang berkembang pesat, membuat penempatan tenaga kerja ke Taiwan menjadi semakin sulit.
Di sisi lain, banyak orang India yang berbicara bahasa Inggris dan memiliki tingkat pendidikan yang mumpuni, yang tidak hanya dapat menambah sektor konstruksi, tetapi juga membantu industri teknologi mutakhir di Taiwan.
"Namun, tidak mungkin langsung menempatkan 100.000 orang (India) di Taiwan," kata Huang Kao-chieh.
Untuk pekerja sektor perawatan kesehatan, misalnya, mereka memerlukan pelatihan selama 2 hingga 3 bulan, dan masih perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan kualifikasi pembuatan visa dan sertifikat kesehatan.
Dari waktu dibukanya hingga tibanya PMA India di Taiwan, mungkin masih membutuhkan waktu setidaknya sekitar enam bulan. Sedangkan untuk pekerja sektor buruh, permintaan kemahiran bahasa tidak terlalu ketat, dan mungkin membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk mengatur visa dan sertifikat kesehatan mereka.
Huang Kao-chieh memprediksi, jika semuanya berjalan lancar, maka jumlahnya mungkin akan melebihi angka 100.000 orang.
Konser Coldplay di Kaohsiung, Jumlah Warga yang Memadati Sekitar dan Lokasi Venue Mencapai 80.000 Orang, Melampaui Blackpink
(Taiwan, ROC) --- Band rock asal Inggris, Coldplay, mengadakan konser di Kaohsiung National Stadium pada tanggal 11 November 2023, yang kemudian menarik perhatian banyak penggemar.
Data statistik memperlihatkan bahwa jumlah orang di dalam dan sekitar area konser pada saat yang bersamaan mencapai puncaknya dengan lebih dari 80 ribu orang.
Konser pun berakhir sekitar pukul 10:05 malam dan evakuasi kerumunan warga selesai dilakukan dalam kurun 82 menit.
Coldplay mengadakan konsernya di Kaohsiung National Stadium pada 11 November 2023. Menurut sistem data pemerintah kota, jumlah orang di dalam dan sekitar area konser, pada saat yang sama mencapai puncaknya dengan angka berkisar 84.858 orang.
Angka ini melebihi jumlah penonton konser girl band Korea BLACKPINK yang diadakan pada bulan Maret tahun ini, dan mencetak rekor baru untuk arena tersebut.
Walikota Kaohsiung, Chen Chi-mai (陳其邁), menyempatkan diri untuk mengunjungi pusat komando di Kaohsiung National Stadium pada Sabtu malam kemarin (11/11) untuk memeriksa persiapan evakuasi.
Dalam siaran persnya, Biro Transportasi Kota Kaohsiung menyatakan bahwa konser berakhir sekitar pukul 22:05 dan evakuasi selesai pada pukul 23:27, dengan kata lain hanya memakan waktu sekitar 82 menit.
Pemerintah kota berterima kasih kepada masyarakat yang bekerja sama dengan upaya evakuasi, dan lebih menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi.
Saat ditemui oleh para wartawan, Wali Kota Chen Chi-mai mengatakan bahwa analisis big data menunjukkan bahwa para penggemar tidak hanya berasal dari seluruh Taiwan, tetapi juga banyak turis dari Asia Tenggara yang datang ke Kaohsiung untuk menyaksikan konser.
Jumlah orang yang menginap di kota Kaohsiung diperkirakan hampir mendekati angka 40 ribu orang. Kota Kaohsiung diprediksi akan menjadi sangat ramai selama dua hari ini.
Chen Chi-mai mengingatkan para penggemar untuk berangkat lebih awal, di lain pihak, pemerintah kota juga mengadakan berbagai acara menarik lainnya, termasuk salah satunya adalah pameran buku.
Menurut statistik Kaohsiung MRT, jumlah orang yang menggunakan MRT dan turun di Stasiun R17 World Games untuk menuju ke lokasi konser diperkirakan lebih dari 30 ribu orang, dengan total 286.000 orang pada sepanjang hari Sabtu kemarin.
Di samping itu, shuttle bus dari Stasiun THSR Zuoying diberitakan juga mengangkut 8.340 orang, dengan total penggunaan transportasi umum sekitar 57%.
Saat acara berakhir, Ketua Stasiun MRT World Games, Lin Zhong-ming (林忠明) sempat menyanyikan lagu-lagu hits Mandarin Pop untuk menghibur para warga yang tengah menunggu dan mengantre untuk masuk ke dalam MRT. Aksi tersebut tentu saja menambah suasana santai saat evakuasi, dan mendapat banyak tepuk tangan warga.
Biro Perhubungan menyatakan bahwa untuk memperlancar evakuasi penggemar yang datang berduyun-duyun, maka pemerintah kota akan menambahkan personel untuk mengarahkan masyarakat menuju Stasiun MRT World Games, serta meningkatkan jarak interval antar kereta MRT menjadi 3 menit.
Di samping itu, pihaknya juga akan menambahkan jumlah armada shuttle bus untuk menghubungkan para warga menuju Stasiun TSHR Zuoying.
Biro Transportasi juga mengingatkan bahwa konser Coldplay berlangsung selama dua hari, dan diperkirakan jumlah penonton pada Minggu hari ini (12/11) akan mirip dengan Sabtu kemarin (11/11).
Untuk mengatasi kendala lalu lintas, maka masyarakat disarankan untuk menumpangi moda transportasi umum, ketimbang mengendarai kendaraan pribadi.
Di lain pihak, MRT Kaohsiung juga telah meningkatkan kapasitas evakuasi pada jalur merah dan oranye, dan penggemar juga dapat menggunakan layanan shuttle bus gratis untuk pergi dan kembali dari lokasi acara.