Share OoPs! (Opini Podcast)
Share to email
Share to Facebook
Share to X
By OoPs! (Opini Podcast)
The podcast currently has 11 episodes available.
Dalam perjalanan menuju kedewasaan politik, mahasiswa memiliki peran krusial sebagai pemilih pemula. Pada tahap ini, mereka mulai terlibat secara langsung dalam proses demokrasi
Namun, tantangan muncul ketika mereka dihadapkan pada fenomena politainment yang melibatkan kehidupan pribadi tokoh-tokoh publik sebagai fokus utama. Praktik politainment memainkan peran penting dalam membentuk persepsi politik mereka. Berita yang menyoroti aspek-aspek dramatis, personal, dan kontroversial seringkali lebih menarik bagi mereka daripada
Relawan Remotivi Semarang bersama dengan LPM OPINI, BP2M Unnes, dan SKM Amanat mencoba untuk menguliti praktik politainment di masa Pemilu 2024 ini. Selamat mendengarkan!
Setelah lama tidak mengudara, pada siniar perdana tahun 2022 ini Vani dan Almira mencoba membahas fenomena kekerasan seksual di ruang Kampus bersama Lenny Ristiyani, Staff Divisi Advokasi LRC-KJHAM. Hal ini dirasa penting karena berdasarkan data Komnas Perempuan sepanjang 2015-2020, dari keseluruhan pengaduan kekerasan seksual yang berasal dari lembaga pendidikan, sebanyak 27 persen kasus terjadi di perguruan tinggi. Survei Kemendikbud pada 2020 juga menyebutkan bahwa 77 persen dosen menyatakan kekerasan seksual pernah terjadi di kampus dan 63 persen tidak melaporkan kasus yang diketahuinya kepada pihak kampus. Mayoritas korban kekerasan seksual adalah perempuan.
Data tersebut sebenarnya tidak begitu mengejutkan, sebab berdasarkan penelitian yang dilakukan Guru Besar Kajian Gender UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Profesor Alimatul Qibtiyah Ph.D, dosen pria dan mahasiswa pria tidak menyebut kekerasan seksual sebagai masalah di kampus. Sementara banyak mahasiswi dan dosen perempuan yang justru menyatakan kekhawatiran terbesar mereka adalah kekerasan seksual di kampus. Mereka menganggap pelecehan seksual merupakan pelanggaran etika yang paling buruk.
Munculnya kekerasan berbasis gender sebagai fenomena gunung es bukan tanpa alasan, banyak penyintas enggan melapor karena faktor tertentu, mulai dari relasi kuasa hingga stereotip masyarakat yang patriarkis. Dari penelitian yang sama, masyarakat Indonesia hampir 70% gemar menyangkal dan cenderung menyalahkan korban. Hal senada disampaikan Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani. Menurutnya, korban yang kerap disalahkan oleh masyarakat sering menghadapi pengucilan bahkan sampai pengusiran dari tempat tinggal karena dianggap menodai komunitas masyarakat itu. Sehingga, ke mana perempuan mencari ruang aman di kolong bumi yang mengerikan ini?
Street-feeding adalah aktivitas mulia dengan memberi makanan pada hewan-hewan liar seperti kucing di jalanan. Undip Stray Cat Care, komunitas peduli kucing liar di Semarang akan berbagi pengalaman mereka selama melakukan kegiatan-kegiatan kerelawanan, termasuk Street-feeding.
Tentu bukan cuma yang baik-senang saja, tapi juga pengalaman unik sampai menyebalkan yang kesemuanya dapat menjadikan pelajaran bagi kita sebagai manusia, untuk lebih memahami arti kemanusiaan.
Dipandu Rahma dan Alivia, mari belajar jadi manusia dari street-feeding bersama UndipStrayCatCare. Selamat mendengarkan!
P.S: Kami melakukan perekaman ini secara tatap maya. Mohon maaf atas kendala teknis dalam perekaman yang tidak disengaja.
Street-feeding adalah aktivitas mulia dengan memberi makanan pada hewan-hewan liar seperti kucing di jalanan. Undip Stray Cat Care, komunitas peduli kucing liar di Semarang akan berbagi pengalaman mereka selama melakukan kegiatan-kegiatan kerelawanan, termasuk Street-feeding.
Tentu bukan cuma yang baik-senang saja, tapi juga pengalaman unik sampai menyebalkan yang kesemuanya dapat menjadikan pelajaran bagi kita sebagai manusia, untuk lebih memahami arti kemanusiaan.
Dipandu Rahma dan Alivia, mari belajar jadi manusia dari street-feeding bersama UndipStrayCatCare. Selamat mendengarkan!
P.S: Kami melakukan perekaman ini secara tatap maya. Mohon maaf atas kendala teknis dalam perekaman yang tidak disengaja.
Octobe-riot! Bulan Oktober meninggalkan sejumlah memori buruk bakal calon kuat konten rewind di akhir tahun 2021. Meski diakhiri semringahnya Halloween dan Instagram Story October Dump, Oktober tetap jadi bulan ‘berdarah’ dengan rentetan kasus viral tentang kekerasan yang terjadi.
Di episode baru yang mengusung konsep baru bertajuk ‘FOMOPINION’, dua personel LPM Opini, Luthfi dan Inez bareng satu anak magang, Doy, berperan sebagai diri mereka sendiri, Mahasiswa sekaligus Netizen yang mungkin memang tidak punya kapabilitas, tapi toh, berhak bersuara.
P.S : Kami melakukan perekaman ini secara tatap maya. Mohon maaf atas kendala teknis dalam perekaman yang tidak disengaja.
Bermula dari keresahan Akhyari Hananto melihat reputasi buruk Indonesia di mata dunia serta memudarnya rasa cinta akan bangsa sendiri di kalangan anak muda, Good News From Indonesia (@gnfi) lahir. Menjadi media Indonesia pertama yang fokus pada berita-berita positif; Jurnalisme positif.
Praktik ini sudah diterapkan Shauna-Crockett Burrow bersama The Positive News sebelumnya, kehadiran jurnalisme positif di Indonesia yang diemban GNFI membawa ekspektasi untuk masyarakat Indonesia yang optimis dan madani.
Silvie Amalia, Strategic Partnership GNFI sekaligus Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) akan mengulas misi GNFI bagi Indonesia lewat kerja jurnalisme positif di era post-truth.
Dipandu Luthfi Maulana Adhari, selamat datang di OoPs! (Opini Podcast) episode 5!
P.S : Kami melakukan perekaman ini secara tatap maya. Mohon maaf atas kendala teknis dalam perekaman yang tidak disengaja
The podcast currently has 11 episodes available.