Share Paniradya Kaistimewan Podcast
Share to email
Share to Facebook
Share to X
By Paniradya Kaistimewan
The podcast currently has 11 episodes available.
Kedudukan seorang Raja sebagai pengayom telah menjadi kebutuhan proses keberlangsungan pemerintahan. Pada hari Selasa Wage, 7 mMaret 1989 atau 29 Rejeb. Tahun Wawu 1921, kgph mangkubumi dinobatkan sebagai Raja ke-10 keraton kasultanan yogyakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono X. Selanjutnya, setiap tanggal 29 Rejeb akan digelar peringatan “ulang tahun” penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono x atau Tingalan Jumenengan Dalem.
Dibangun pada tahun 1865 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VI, Dalem Mangkubumen didirikan sebagai tempat tinggal putra mahkota atau Pangeran Adipati Anom.Setelah putra mahkota naik tahta dalem ini ditempati oleh adik kandungnya GPH Mangkubumi sehingga kemudian lebih dikenal dengan nama Dalem Mangkubumen. Banyak sekali sejarah dari tempat ini. Dari tempat tinggal sementara Jenderal Sudirman, Fakultas Kedokteran UGM dll. Bagaimana kabarnya kini? Dan bagaimana pengelolaannya?
Jika kita berbicara desa mandiri budaya, maka kita akan membicarakan silang opd, yang saling melengkapi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Selain itu, potensi desa maupun warga desa itu sendiri juga perlu ditingkatkan dan yang lebih penting adalah dikembangkan. Nah, potensi apa nih yang dimiliki oleh Kalurahan Putat, yang membuat kalurahan ini terpilih menjadi Desa Mandiri Buaya di DIY. Dan bagaimana pengaruh pandemi terhadap jiwa preneurship Kalurahan Putat?
Daerah istimewa Yogyakarta, propinsi yang sakat lekat dengan unsur-unsur kebudayaan. Baik itu budaya Jawa, sebagai jatidiri, ataupun budaya asing dengan keaneka ragamannya. Dan istimewanya di Yogya, budaya-budaya asing tersebut tidak serta merta dibiarkan, namun juga dijaga dan dilestarikan. Seperti halnya budaya Tionghoa di Yogya.
Ada perubahan kebiasaan yang terjadi ketika berkunjung ke museum. Jika dahulu pengunjung museum hanya berfokus pada karya atau yang dipamerkan di museum tersebut, saat ini sepertinya kebanyakan pengunjung yang datang untuk memenuhi eksistensi dirinya di media sosial. Setuju nggak?
Langsung dari Kalurahan Pagerharjo, yang terletak di ujung barat Propinsi DIY. Kalurahan ini ternyata memiliki banyak sekali potensi, dari mulai kebudayaan, pariwisata, preneurship dll. Sehingga pemerintah memilih Kalurahan Pagerharjo menjadi salah satu Desa Mandiri Budaya. Nah, sudah siapkah Kalurahan Pagerharjo menjadi Desa Mandiri Budaya? Bagaimana monitoringnya? Bagaimana tantangan menggerakkan masyarakatnya? Silahkan disimak.
Di era digital ini, penyebaran informasi sudah berkembang pesat. Tidak lagi 2.0 bahkan sudah 4.0. Nah, sehubungan dengan itu, Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta juga dituntut bergerak dengan cepat dan dinamis dalam hal penyebaran informasi. agar bisa tetap menginformasikan dengan tetap selaras dengan perkembangan zaman.
Jogjakarta, budaya, dan seniman kreatif adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, dibutuhkan tempat atau ruang-ruang agar bisa menjembatani karya-karya atau menjadi titik temu dari pelaku seni di jogja dengan masyarakat. Melalui dana keistimewaan, menurut rencana DIY akan memiliki Taman Budaya yang akan dimiliki oleh semua kabupaten kota. Bagaimana perkembangannya hingga saat ini?
Dengan dibangunnya Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), pemerintah DIY terus berupaya untuk membangun daerah sisir selatan dengan Dana Istimewa nya. Salah satunya adalah pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS), yang juga didukung oleh jalur-jalur lainnya. Salah satunya adalah jalan dari Prambanan (Sleman) hingga ke Tawangalang (Gunungkidul). Nah bagaimana keadaan proyek trase tersebut saat ini? Untuk apakah proyek tersebut dijalankan?
Kali ini kita akan merembug hal tersebut bersama Bapak Kusno Wibowo (Paniradya Kaistimewan) dan Bapak Bambang Sugaib (Dinas PU, Perumahan, dan ESDM DIY), yang dipandu oleh Argamoja
Menyandang status sebagai Daerah Istimewa membuat Yogyakarta memiliki keistimewaan dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah pusat. Salah satunya adalah dengan adanya Dana Istimewa (Danais). Apa sih Danais itu? Bagaimana menganggarkan dan menggunakannya? Apakah kita (warga DIY) bisa menggunakan atau mendapatkan Danais? Mri simak Rembag Kaistimewan ini yang membahas hal tersebut. Bersama Bapak Nur Ikhwan Rahmanto (Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Urusan Keistimewaan Paniradya Kaistimewan) dan Bapak Danang Setiadi (Kepala Bidang Perencanaan BAPPEDA DIY), yang dipandu oleh Venabella Arin.
The podcast currently has 11 episodes available.