Impresi - Taiwan

Pekan Interaktif 210325: Merantau ke Taiwan Demi Wujudkan Cita-cita Bangun Sanggar Tari di Cirebon


Listen Later

Kakek di Changhua Ubah Area Parkir Berubah Jadi "Jalur Motor", Polisi Jatuhkan Denda

Dalam rangka memperbaiki trotoar di Jalan Dapu, Kota Changhua, Kantor Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Changhua mengecat ulang marka jalan. Jalur kendaraan dipersempit menjadi masing-masing 3,2 meter untuk dua arah, serta dibuat area parkir sementara khusus motor selebar 1,5 meter dan jalur pejalan kaki 1.050 meter yang ditandai dengan garis.

Namun, pada 16 Maret, seorang kakek justru menyemprotkan cat putih dan menuliskan tiga huruf besar "Jalur Motor" (機車道) di area parkir tersebut. Polisi yang menerima laporan langsung melacak pelaku. Dia merupakan seorang pria bermarga Chen berusia 71 tahun. Polisi juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani kasus ini dan menjatuhkan sanksi sesuai hukum.

Pagi ini, polisi menerima laporan dari warga bahwa seorang pria mengendarai motor di sepanjang Jalan Dapu sambil menyemprotkan cat. Petugas yang tiba di lokasi menemukan bahwa di 10 titik area parkir motor dari sisi utara ke selatan (antara Jalan Ren'ai Timur hingga Jalan Punei) telah dicoret dengan tulisan "Jalur Motor".

Polisi kemudian menelusuri kendaraan pelaku dan menemukan bahwa pemiliknya adalah Chen (71 tahun). Ia dipanggil untuk memberikan keterangan, dan meskipun mengakui perbuatannya, ia berdalih, "Agar orang tidak memarkir motor di situ, saya menghabiskan 60 dolar untuk membeli cat putih dan menuliskan ini supaya pejalan kaki bisa lebih nyaman. Saya melakukan ini demi kepentingan umum, bukan untuk keuntungan pribadi."

Meski demikian, ia tetap dijatuhi sanksi berdasarkan Undang-Undang Ketertiban Sosial Pasal 75 Ayat 1 Butir 2 dan Undang-Undang Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Pasal 82 Ayat 1 Butir 7.

(foto: watchmedia01)

Fakta Unik

Sejarah & Kisah Bento TRA

Kalian pasti tahu bahwa Taiwan Railways memiliki toko khusus "Taiwan Railway Bento" di stasiun-stasiun utama, seperti Taipei Main Station, Kaohsiung, dll. Menu andalannya adalah iga babi goreng dengan rasa yang konsisten selama puluhan tahun, sehingga menjadi ciri khas Bento TRA. Selain itu, bento dari Stasiun Fenqihu dan Fulong juga terkenal di seluruh negeri. Tapi, sejak kapan kebiasaan makan bento di dalam kereta api ini dimulai?

(foto:TRA)

Asal Usul Ekiben

Sejarah bento kereta api (Ekiben) sudah lebih dari 130 tahun. Jepang membangun jalur kereta pertama pada tahun 1872, dan pada 16 Juli 1885, ekiben pertama mulai dijual.

Menurut cerita yang paling umum, pada hari pembukaan Stasiun Utsunomiya dibuka, sebuah penginapan bernama Shirokiya diberi tugas untuk menjual bento berisi dua onigiri yang dibungkus daun bambu, lengkap dengan acar lobak.

Bento dalam kotak kayu seperti yang umum kita lihat sekarang mulai dijual di Stasiun Himeji pada tahun 1890.

Selama era militerisme Jepang, mobilisasi tentara semakin sering terjadi. Untuk memenuhi kebutuhan bento militer dalam jumlah besar, industri bento pun mengalami perkembangan pesat dalam hal produksi dan distribusi.

Selain dijual di gerbong restoran atau troli, ekiben umumnya dijual di toko-toko di peron stasiun. Dulu, di Taiwan, pedagang juga menjajakan bento di peron, seperti di Stasiun Chishang dan Fulong. Pedagang akan membawa kotak dengan tali gantung di leher mereka. Namun, kini hanya tersisa kurang dari 10 stasiun di Jepang yang masih memiliki penjual tradisional seperti ini. Sebaliknya, metode pre-order online dan pengantaran langsung ke gerbong kini semakin populer.

Setelah Jepang mengalami kebangkitan ekonomi pascaperang, perjalanan dengan kereta api kembali menjadi tren, dan ekiben pun berevolusi dari sekadar makanan pengganjal perut menjadi bagian dari budaya kuliner lokal. Karena alasan kepraktisan penyimpanan, mayoritas ekiben disajikan dalam kondisi dingin.

Namun, sebuah toko bento terkenal di Annaka, Prefektur Gunma, bernama Oginoya, mempelajari preferensi penumpang dan menemukan bahwa mereka ingin bento yang hangat, lezat, dan bisa dinikmati bersama keluarga. Sebagai solusi, mereka menggunakan wadah claypot, yang memiliki daya tahan panas baik, untuk menyajikan "Tōge no Kamameshi", bento dengan isi ayam, akar burdock, jamur shiitake, rebung, telur puyuh, dan kastanye. Bento ini kemudian menjadi salah satu ekiben paling populer di Jepang.

(foto: Wikipedia)

Sejarah Bento Kereta Api di Taiwan

Di Taiwan, sejarah bento kereta api juga bermula sejak era kolonial Jepang. Saat itu, penumpang yang ingin makan di kereta bisa pergi ke gerbong makan. Misalnya, pada tahun 1912, kereta ekspres lintas Taiwan sudah memiliki gerbong makan kelas satu. Namun, karena harga makanannya cukup mahal dan di dalam gerbong biasa tidak tersedia teh maupun bento, penumpang akhirnya membeli makanan saat kereta berhenti di stasiun. Dari sinilah muncul penjual bento  di peron stasiun.

Pada era KMT, Taiwan Railways mulai memproduksi bento di lima stasiun utama: Kaohsiung, Tainan, Taichung, Taipei, dan Songshan. Bento ini kemudian didistribusikan ke kereta untuk dijual. Pada tahun 1960, Taiwan Railways mendirikan dapur khusus untuk produksi bento, yang kemudian berkembang menjadi bisnis utama selain layanan transportasi.

 

Bento: Sumber Keuntungan Besar bagi Taiwan Railways

Meskipun Taiwan Railways terus mengalami kerugian selama bertahun-tahun, bisnis bento justru menjadi sumber pendapatan utama.

Harga bento andalan Taiwan Railways (TRA) berkisar antara 60 hingga 120 NTD. Menurut statistik, sebelum pandemi pada tahun 2019, TRA menjual 7,93 juta bento dengan laba bersih 105 juta NTD. Pada tahun 2023, jumlah penjualan meningkat menjadi 8,869 juta bento dengan laba bersih 123 juta NTD. Sementara itu, dari Januari hingga September 2024, TRA telah menjual 6,92 juta bento dengan laba bersih 126 juta NTD, mencetak rekor baru.

 

Festival Bento di Taiwan

TRA Taiwan juga aktif menggelar perayaan Festival Bento yang biasa diselenggarakan pada bulan Juni. Festival ini akan menghadirkan bento-bento dari perusahaan perkeretaapian, hotel, dan restoran, dari dalam maupun luar  negeri.

Ada pula bento-bento unik dengan kemasan edisi terbatas yang hanya bisa didapatkan di acara tersebut.

Contohnya saja, di acara Festival Bento tahun lalu, pengunjung bisa mencicipi bento dari 12 perusahaan kereta api Jepang —mulai dari wagyu, unagi, hingga nasi gurita. Selain itu, ada juga bento dengan cita rasa Korea, Malaysia, dan tentu saja Taiwan!

Pengunjung juga dapata membelui bento dengan kemasan unik, seperti claypot, kemasan rantang stainless steel, kemasan kotak berbentuk kereta api, dll.

Bagi kalian para pecinta bento kereta api, jangan lewatkan acara Festival Bento tahun ini untuk membeli bento limited edition dengan kemasan yang sangat lucu!

(foto: 台鐵局 via UDN)

WAWANCARA

Merantau ke Taiwan Demi Wujudkan Cita-cita Bangun Sanggar Tari di Cirebon

...more
View all episodesView all episodes
Download on the App Store

Impresi - TaiwanBy Linda, Cindy, Ipung Chandra, Aditya Nugraha, Rti