Buku saku yang diterbitkan oleh edufest ini berisi panduan sekolah untuk para pengelola khususnya principal (kepala sekolah) yang mendedikasikan diri di beberapa sekolah islam, visi misi, analisis manajemen, renstra, rumusan mutu (kpi), program kerja, rapor guru, program hrd, pengembangan kurikulum, perumusan kelulusan, metode pembelajaran, model penilaian, pelayanan prima, marketing sekolah, pengembangan potensi siswa, perencanaan rkas/rapbs, penanganan sarana (rcps), penguasaan ICT

Beberapa protokol kesehatan yang perlu dipahami dan dilaksanakan saat New Normal antara lain sebagai berikut: Protokol kesehatan sekolah secara umum, yang kemudian di rincikan dalam protokol sarana prasarana, kedatangan guru/karyawan, siswa, orang tua & tamu ke sekolah, pemeriksaan rutin kesehatan warga sekolah baik guru/karyawan serta siswa, pemakaian masker/face shield, jaga jarak, tidak pinjam meminjam peralatan, saat olahraga, kegiatan keagamaan, terus menjaga kebersihan & cuci tangan, protokol di UKS (Unit Kesehatan Sekolah), penggunaan ruangan berac, rekayasa kehadiran siswa, saat pembelajaran, konsultasi orang tua, pelayanan TU, pelaksanaan rapat dan terakhir protokol kepulangan siswa dari sekolah

Pelayanan di dunia pendidikan selama ini hanya fokus pada proses KBM, seperti tidak boleh ada jam kosong, Namun hal itu ternyata tidak cukup karena para orang tua dan anak-anak sudah terbiasa mendapatkan pelayanan ekstra dari sekedar core bisnis. Demikianpun di dunia pendidikan terutama sekolah islam yang pelayanan baik adalah bagian ibadah, seperti kebersihan sebagian dari iman, senyummu adalah shodaqoh dan seterusnya. Buku ini diawali dengan konsep pelayanan prima, mengapa kita memerlukannya, kemudian dilanjutkan dengan hal tehnis seperti bagaimana berpenampilan & berpakaian, etika bertelepon, saat berinteraksi, saat berprilaku, standar security dan standar ruang & meja kerja

Kita semua sadar betapa pentingnya administrasi guru (termasuk di dalamnya administrasi sekolah) sebagai penunjang dalam penyelenggaraan pendidikan pengajaran, alasan inilah maka disusunlah panduan kumpulan dan administrasi guru dalam menjalankan tugasnya menuju peningkatan kualitas mutu pendidikan yang meliputi 6 bagian yaitu; Pertama, Pendahuluan; Kata Pengantar, Visi, Misi sekolah, Peraturan Kekaryawanan, Identitas Guru/Wali kelas. Kedua, Buku Pembelajaran : Program Tahunan, Program Semester, Silabus Mata Pelajaran, SKL (Standar Kompetensi Lulusan), RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), Kalender Pendidikan, Alokasi Waktu, Jurnal Agenda Guru, Jadwal Pelajaran, Daya Serap Kurikulum, Jadwal Mengajar, Pelaksanaan Program Bimbingan dan Penyuluhan. Ketiga, Buku Penilaian: Kumpulan Kisi soal, Kumpulan Soal, Perbaikan Soal, Analisis Butir Soal, Penilaian Akhlak/Kepribadian, Rekapitulasi Nilai siswa/Daftar Nilai, Analisis Hasil Ulangan, Program Pembelajaran Perbaikan & Pengayaan. Keempat, Buku Siswa: Data Siswa, Daftar Hadir, Grafik Ketidak Hadiran Siswa, Data Kecakapan / Hobi Siswa, Kegiatan Ekstra Kurikuler, Daftar Kelompok Belajar, Daftar Regu Kerja/Piket, Daftar Siswa Berprestasi, Daftar berat/Tinggi badan, Daftar Buku Siswa. Kelima, Buku Guru: Tata Tertib Guru, Ikrar Guru, Kode Etik Guru, Sepuluh Dasar, Kemampuan Guru, Pembiasaan Guru, Daftar Buku Pegangan Guru/Siswa, Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru, Program Tindak Lanjut Kerja Guru, Daftar SK Guru. Keenam, Buku Pendukung: Daftar penyerahan Rapor, Daftar pengembalian Rapor, Data orang tua, Daftar Tamu kunjungan kelas, Daftar Inventaris Kelas, Daftar inventaris Alat Pelajaran dan Denah kelas.

Pembelajaran Online atau PJJ (pembelajaran Jarak Jauh) yang akan kembali dilaksanakan pada tahun ajaran baru pada Juli 2020, harusnya berbeda dengan pada saat akhir Maret 2020 yang lalu. Pada Juli 2020 selain masih ada waktu mempersiapkannya juga selama hampir 4 (empat) bulan yaitu Maret, April, Mei dan Juni, sudah cukup menjadi pengalaman untuk memberikan PJJ yang maksimal (bermakna & menyenangkan bagi siswa) di awal tahun ajaran baru nanti. Ada beberapa model pembelajaran dimasa Pandemi Covid-19 ini yaitu WFH (Work From Home), WFS (Work From School), SFH (School From Home) dan Pembelajaran di era New Normal, yaitu Pembelajaran akan dilakukan dalam dua model, KBM dengan tatap muka/offline dan dalam waktu yang bersamaan Online atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).

Buku ini sengaja berjudul Desain ONE STOP SCHOOLING Sekolah Islam Teratai Putih Global, dengan harapannya memiliki konsep yang berkesinambungan dari TK sampai SMA. Jika kita tengok di beberapa (hampir semua) sekolah Islam yang dikelola serius hingga hari ini, selain sebagai sekolah formal yang fokus pada akademik, maka selalu memiliki plus dua ciri yang mereka unggulkan yaitu bidang Keislaman yang meliputi, Karakter, Al Quran & Ibadah. dan aspek Wawasan Inovasi Global yang meliputi; Bilingual, ICT dan Leadership.  Buku ini mengawali dengan pemahaman pentingnya akan one stop schooling, lalu aspek apa saja yang dibutuhkan untuk terwujudnya kesinambungan ini dimana ada dua hal yang penting yatu ; Aspek Berakhlaq Mulia (Keislaman) yang meliputi Kurikulum Akhlaq Mulia, Kurikulum Al Quran & Kurikulum Ibadah. Kemudian Aspek Inovatif (Wawasan Global) antara lain; Kurikulum Bilingual & Kurikulum ICT

Dalam keberlangsungan program PPDB, perlu bagi panitia/tim untuk memberikan laporan setiap pekan/seminggu sekali tentang progress perkembangan PPDB, jika perlu setiap hari dengan melaporkan 4 hal diatas, (1) untuk tahapan Menghadirkan ditandai dengan bukti jumlah pengunjung dalam buku kehadiran dan nomer telp yang dapat dihubungi, (2) pada tahap Meyakinkan ditandai dengan jumlah formulir yang dibeli, (3) sementara di proses Membayar ditandai dengan jumlah orang tua yang memberikan booking fee yang sudah menjadi aturan lembaga dan (4) tahap terkahir Melunasi  ditandai dengan berapa jumlah orang tua yang melakukan perlunasan pembayaran. Mari kita explore satu persatu kegiatan 4 tahapan tersebut dalam tulisan ini akan mengambil contoh yang terjadi di Sekolah AN Nahl Islamic School tempat penulis menjadi Direktur Pendidikan saat menyelesaikan tulisan ini

Buku ini merupakan hasil kumpulan tuisan saya pribadi yang diterbitkan dalam 3 media yaitu  (1) Buletin AL Muhajirien Yayasan Teratai Putih Global seperti; Adiwiyata Bagi Sekolah Islam, Karakter Pekerja Keras, Mendukung Sang Pemimpin, Maksimalisasi Fasilitas Sekolah, Pendidikan Pasca Banjir di Sekolah, Sekolahnya Para Juara, Hemat Air Untuk Kita Bersama. (2)  Media (website) Sekolah Teratai Putih Global, antara lain; Mengenal  Taxonomy Bloom, Karakter Berprestasi, Mengenal SWOT di Sekolah, Pentingnya Bermain Bagi Anak Usia TK, Mengenal BCCT TK Islam, Guru-Ku Inspirasi-Ku, Meningkatkan Kualitas dan Karakter Kerja, Menumbuhkan Karekter Anak TK, Fun Learning (Jigsaw & Empowering), Sinergi Sekolah & Rumah, Pelatihan Manajemen KPI. Dan (3) Media (website) Nasional yaitu; Terpaksa Menghadirkan Siswa Ke Sekolah, Opsi Sekolah di Tahun Ajaran Baru, Home Visit Solusi Belajar Dimasa Covid-19, New Normal Bagi Lembaga Pendidikan, Tanggapan Webinar Mendikbud, dll

Sekolah berkewajiban untuk menumbuhkan karakter positif ke siswa selama proses pembelajaran baik yang tersetruk maupun yang tidak, dan tentunya  setelah gurunya sudah selesai dengan karakter pada dirinya. Dalam perencanaan penumbuhan karekter dilakukan dalam dua hal yaitu: pertama, dalam proses pembelajaran dimulai mapping kurikulum, lesson plan & saat saat pembelajaran. Kedua, adalah di budaya sekolah, yang meiputi aturan kelas, aktifitas kesiswaan, budaya sekolah, modeling dari pimpinan, guru dan karyawan. Untuk itu maka buku ini mengungkap 3 hal yaitu sekolah berkarakter islami, desain kurikulum dan penjabaran karakter dari  TK hingga SMA

semua lembaga memimpikan untuk menjadi sekolah yang mengimplementasikan manajemen mutu sebaik mungkin, namun bagaimana mewujudkan mimpi tersebut, ternyata tidak mudah. sistem manajemen ISO 9001 atau yang khusus di dunia pendididikan ISO 21001 adalah jawaban akan harapan tersebut.