Truth Daily Enlightenment

Perjumpaan dalam Pikiran dan Perasaan


Listen Later

Yeremia 29:13-14, “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati. Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.” 
Ini adalah dua ayat dari sekian ayat lain yang menunjukkan bahwa Tuhan pasti dapat ditemukan oleh orang-orang yang mencari Tuhan dengan segenap hati. Kiranya Tuhan memberikan kepada kita gairah, semangat untuk mencari Tuhan sampai kita benar-benar menemukan Tuhan. Kita tidak mungkin bisa hidup suci dan meninggalkan percintaan dunia, kalau kita tidak mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Sebanyak apa pun ilmu tentang Tuhan yang dimiliki seseorang, atau sebanyak apa pun teologi yang dimiliki seseorang, tidak akan cukup membuat orang itu menghormati Tuhan secara patut, tidak cukup membuat orang itu takut akan Allah secara benar. 
Ini adalah kunci penting dalam hidup kekristenan. Namun sayangnya, hal ini telah ditinggalkan oleh banyak orang; ditinggalkan oleh para teolog, para pemimpin gereja. Karenanya, gereja mengalami degradasi atau kemerosotan selama berabad-abad. Kalimat “Cari Aku, kamu akan menemukan Aku,” hal ini tidak boleh hanya dipahami belajar tentang Tuhan atau belajar ilmu teologi. Mencari Tuhan haruslah usaha yang konkret untuk menjumpai Dia, sehingga ada keterlibatan seluruh komponen diri kita, baik tubuh, jiwa, dan roh. Karena Allah memiliki pikiran dan perasaan, maka mestinya perjumpaan dengan Allah merupakan perjumpaan di dalam pikiran dan perasaan. 
Perjumpaan dalam perasaan, artinya kita merasakan apa yang dirasakan Tuhan; perjumpaan dalam pikiran, artinya kita bisa mengerti apa yang Dia ingini, Dia kehendaki di dalam hidup kita untuk kita lakukan. Rencana-rencana Allah untuk kita penuhi di dalam hidup ini. Hal ini tidak bisa ditemukan melalui buku literatur, tidak bisa. Tidak akan cukup hanya mendengarkan orang berkhotbah, tidak bisa. Harus ada perjumpaan langsung dengan Dia. Kalau firman Tuhan mengatakan “Kecaplah,” berarti ada sesuatu yang kita rasakan, baik tubuh, jiwa, dan roh kita. 
Memang menyedihkan sekali kalau di lingkungan Sekolah-sekolah Tinggi Teologi, hal yang bersifat supranatural yang tidak bisa dibuktikan atau diverifikasi ala sains dianggap nonsens dan dipandang membahayakan. Jadi, kita bisa melihat orang-orang yang belajar teologi, makin tinggi semesternya, semakin tinggi stratanya—sarjana S1, magister S2; doktor S3—makin menjauhi pengalaman-pengalaman riil dengan Tuhan. Mereka makin menjauhi apa yang dipandang sebagai subjektivitas. Padahal, Allah itu pribadi. Perjumpaan dengan Allah selalu subjektif; tetapi subjektif juga tidak selalu salah. Memang pengalaman seseorang tidak boleh dipaksakan dikenakan ke orang lain, tetapi bisa menjadi pertimbangan. Subjektivitas setiap orang menjadi dasar orang itu bertumbuh. Betapa merosotnya nilai-nilai kekristenan ketika pengetahuan tentang Tuhan atau teologi yang diperoleh di bangku Sekolah Tinggi Teologi atau dari jurnal-jurnal ilmiah teologi dianggap sebagai penemuan dengan Tuhan. Hanya melibatkan rasio atau pikiran. Jika demikian, orang yang tidak beragama Kristen pun juga bisa membuat jurnal-jurnal teologi semacam itu. 
Yohanes 21:25 tertulis, “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.” Apa yang dikatakan Tuhan memiliki banyak dimensi yang bisa tidak terbatas. Setiap orang harus dapat menemukan dimensi itu, sesuai dengan pengalaman hidup yang dia alami. Setiap orang menemukan kekayaan perkataan Tuhan; kekayaan firman Tuhan dia alami. Kalau satu miliar orang? 10 miliar orang? Kekayaan firman Tuhan tidak terbatas,
...more
View all episodesView all episodes
Download on the App Store

Truth Daily EnlightenmentBy Erastus Sabdono

  • 5
  • 5
  • 5
  • 5
  • 5

5

3 ratings