Syariah Islam Sempurna, Lengkap dan Adil
Syariah Islam hadir dengan lengkap, sempurna, universal, adil dan jauh dari kezaliman. Karena itu syariah Islam pasti mendatangkan rahmat untuk seluruh umat manusia dan alam semesta (QS al-Anbiya’ [21]: 107). Tidak ada satu pun aturan atau perundang-undangan di dunia ini yang menyamai syariah Islam yang Allah SWT turunkan. Allah SWT berfirman:
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا , لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ , وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al-Quran) sebagai syariah yang benar dan adil. Tidak ada satu pihak pun yang mampu mengubah kalimat-kalimat (syariah)-Nya. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (TQS al-An’am [6]: 115).
Syariah Islam itu lengkap dan rinci. Mencakup seluruh aspek kehidupan. Mulai dari urusan thaharah (bersuci), muamalah hingga urusan Imamah/Khilafah (pemerintahan atau kenegaraan). Tak pantas bila umat Islam mencari hukum lain selain syariah Islam. Allah SWT berfirman:
أَفَغَيْرَ اللَّهِ أَبْتَغِي حَكَمًا وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ إِلَيْكُمُ الْكِتَابَ مُفَصَّلًا
Patutkah aku mencari hakim selain Allah? Padahal Dialah Yang telah menurunkan kepada kalian al-Kitab (al-Quran) dengan rinci? (TQS al-An’am [6]: 114).
Oleh karena itu umat Islam tidak membutuhkan lagi aturan lain untuk mengatur seluruh aspek kehidupan mereka. Baik yang bersumber dari paham Komunisme maupun Kapitalisme. Cukup hanya syariah Islam yang mereka butuhkan.
Jangan Lecehkan Ajaran Islam
Saudaraku, pada setiap masa selalu saja ada pihak-pihak yang menghina dan melecehkan ajaran Islam. Yang gemar melakukan demikian umumnya adalah kaum kafir dan munafik. Mereka menghina Allah SWT dan Rasul saw., juga syariah-Nya. Mereka terus mengobarkan permusuhan terhadap kaum Mukmin yang menaati syariah-Nya.
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ . اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Jika mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Jika mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka berkata, “Sungguh kami sependirian dengan kalian. Kami hanya berolok-olok.” Allah akan (membalas) olok-olok mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka (TQS al-Baqarah [2]: 14-15).
Di tengah kehidupan yang sekularistik seperti saat ini, banyak orang mulai berani untuk melecehkan ajaran Islam. Mengapa hal ini terjadi? Karena dalam paham sekularisme, Islam harus disingkirkan dari pengaturan kehidupan. Islam hanya boleh mengatur urusan pribadi dan hubungan manusia dengan Allah SWT semisal shalat, puasa, zakat, haji. Oleh karena itu dalam kehidupan sekular, syariah Islam tidak boleh hadir untuk mengatur negara dan urusan publik lainnya.