kalo buku yang berantakan itu bisa disusun dengan rapi, apakah kenangan juga bisa? 

alasanku menciptakannya, sederhana saja. aku hanya ingin menyampaikan apa yang dirasakan.

menceritakan tentang dia bukan berarti mengharapkan cinta itu datang lagi, tapi sekedar mengingat tentang kita yang pernah bersama.

kenapa ya rasa peduli ini engga bisa berhenti buat terus peduli sama kamu, dan kenapa harus kamu orangnya?

tapi apakah ada yang siap buat nerima kenyataan kalo dia itu engga akan pernah jadi milikmu? terus gimana rasanya kalo udah nemuin yang baru, tapi ga bisa berenti peduli-in yang lalu?

apakah itu kamu? bukan, itu bukan kamu, jelas-jelas kamu sudah pergi. itu hanya bayangan yang memenuhi fikiranku tentangmu.

karena dia udah bukan milikmu, bahkan engga pernah menjadi milik kamu, jadi harus bisa lepasin. mau sampai kapan kamu kesakitan nahan perasaan? rela-in dari sekarang.