Sahabat Pena, Teman Curhat, dan Penulis Idola Kartini. Stella Zeehandelaar. Harus diakui bahwa pemikiran Kartini berkembang dalam proses korespondensi dengan teman-teman korespondensinya di Eropa. Bukan berarti bahwa sebelum berkoresponden dengan mereka, Kartini hanyalah kertas kosong, salah besar. Kartini sudah membaca puluhan dan bahkan sangat mungkin ratusan buku yang dia dapat dari ayah dan kakaknya dan para tamu yang berkunjung ke kadipaten. Akan tetapi korespondensi dengan teman-teman penanya di Eropa itu membuat Kartini menjadi lebih hidup dan mengembangkan pergumulan serta pemikiran2 " liar"-nya (liar jika diukur dari jamannya). Stellla, sebagai teman pena pertamanya, bukan lagi hanya sekedar teman, melainkan, sahabat, saudara, sekaligus teman bergumul tentang berbagai isu dan pemikiran. Secara langsung maupun tidak langsung, pemikiran Stella banyak mempengaruhi pemikiran Kartini, dan sebalinya juga, Kartini bagi Stella.