Share Podcast Oiyaya
Share to email
Share to Facebook
Share to X
By Podcast Oiyaya
The podcast currently has 25 episodes available.
"Manusia tidak memiliki kuasa untuk memiliki apapun yang dia mau, tetapi dia memiliki kuasa untuk tidak mengingini apa yang dia belum miliki, dan dengan gembira memaksimalkan apa yang dia terima." (Seneca) Kata-kata Seneca di atas dekat banget kaitannya sama kontrol diri. Kontrol diri sama yg disebut "Laper mata". Bulan puasa lihat apa-apa dikit, pingin. Ini itu maunya dibeli, padahal belum tentu dibutuhin. Belum lagi nanti lebaran, kontrol diri utk punya barang baru, harusnya bisa dimanage dulu dan harus mindful, apakah perlu beli baru atau engga. Penggunaan cashless yg harusnya bisa bikin lebih hemat, eh tapi jatuhnya ngga bijaksana mengeleloa uang. Kontrol diri juga berlaku untuk kontrol kemalasan. Ketika sedang dihadapkan sama tanggung jawab, gimana musti bisa sadar, kalau kemalasan harus dikalahkan. Selengkapnya? Lets jump right in
Liburan ya? Liburannya kemana? Persiapannya kaya gimana? Sudah bawa hal-hal yang penting belum, seperti P3k, pakaian ganti, sandal, payung, dan barang-barang lainnya. Liburan dalam kamus besar bahasa indonesia itu adalah menghabiskan libur, bersantai atau bersenang-senang. Tapi sekarang ini liburan itu ya kerumah temen walau cuma sekadar ngobrolin musik, mancing sepulang kerja sampai larut malam, atau ngabisin waktu dirumah manjain diri kamu nonton film atau maskeran. Soalnya dijaman yang super sibuk ini, nyari waktu libur itu susah banget. Dapet beberapa jam dalam sehari aja udah syukur, apalagi dapat sehari penuh bisa lepas dari tanggung jawab. Disini kami bakal ceritain gimana liburan kami dan gimana persiapannya biar liburan jadi maksimal.
Oiyaya buat yang dengerin pake apple podcast bantu review yaa, untuk menjangkau teman-teman yang lainnya. Buat yang dengerin pake Anchor bisa applause dan favorit, hehehe.
Media di Indonesia sekarang menjadi sangat rancu, bahkan menjadi racun. Gara-gara "Media", orang-orang di Indonesia menjadi terbiasa dengan yang aneh-aneh, seakan-akan orang-orang di Indonesia dikendarai oleh media. Dari media sampai ke media sosial. Maudy Ayunda pun juga ikut kena senggol hanya karena bingung memilih Stanford atau Harvard. Jadi jangan deh kita membandingkan diri dengan orang lain, karena setiap tujuan dan usaha orang itu beda-beda. Makanya kalau gabisa konsisten dengan waktu, kami menggunakan metode konsisten berupaya.
Oiyaya Kami lagi di Kopitu
Kalian suka gaya pacaran gaya gimana? kebarat-baratan? keasia-asiaan? atau "norak-norakan" kaya Indonesia? eh tapi jangan pukul rata gaya pacaran barat ga bagus, gaya pacaran indonesia ga bagus, semua punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan kembali ke pribadi masing-masing. Ada kok hal-hal yang disukai cewek jepang dengan gaya pacaran indonesia, ada juga warga Indonesia yang sudah menerapkan gaya pacaran ala barat di Indonesia.
Living together, gaya pacaran ala luar negeri ini sudah mulai banyak diterapkan di Indonesia, memang asik dari segi pribadi pasangan, tapi apakah cocok untuk sosial dan keluarga? Bebas sih, balik lagi ke pribadi, makanya pelan-pelan nentuin apakah kalian memang butuh "living together" atau ingin "living together"?
Kamu tim sayang apa tim cinta? Kan ada tuh yang prinsipnya sayang ke pasangan dan cinta ke Tuhan? Kalau di Jepang malah anak mudanya ga ngomong "aku cinta kamu" loh, mereka ngomong " aku suka kamu", kenapa? Let's jump right in
Oiyaya kami lagi di Fine Coffee
The podcast currently has 25 episodes available.