Maret 2020 harusnya gue melakukan perjalanan bersama Hutan Itu Indonesia ke hutan Tangkahan, kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara. Tapi karena pandemi, perjalanan itu batal. Hampir 2 tahun berlalu dan gue tetap penasaran tentang kawasan ekowisata yang terkenal karena video klip lagu Adu Rayu ini. Akhirnya lewat zoom call, gue ngobrol dengan bang Rutkita Sembiring, pegiat dan pengelola ekowisata di kawasan Tangkahan, untuk menggali cerita Tangkahan di masa pandemi.

Ayo #JagaHutan dengan follow akun Instagram @hutanituid dan donasi adopsi hutan di link https://wecare.id/donasi-untuk-penjaga-hutan/

Timestamp: 

(0:01)  Backstory

(3:24)  Awal ngobrol dengan Bang Rut

(5:08)  Kisah Awal Pendirian lembaga Pariwisata Tangkahan

(9:50)  Tentang 3 mahasiswa yang membantu dan mengubah keadaan di Tangkahan

(13:25) Keterlibatan 100% masyarakat mengelola konservasi Tangkahan

(16:30) Kondisi sosial dan ekonomi sebelum konservasi dan ekowisata di Tangkahan

(19:00) Apa yang dirindukan pengunjung dari hutan Tangkahan?

(20:55) Tangkahan di masa Pandemi covid-19

(23:07) Cara masyarakat sekitar Tangkahan bertahan hidup saat Pandemi

(26:00) Dampak exposure "Adu Rayu" untuk Tangkahan

(28:27) Pesan bang Rut mewakili Tangkahan untuk pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia

(30:08) Hal apa yang bisa dilakukan untuk membantu Tangkahan

Gue berbagi pengalaman ke salah satu pendengar via zoom call, tentang menggunakan Linkedin untuk mencari pekerjaan dan memperluas network, ketika gue masih freshgrads.

1on1 adalah segmen baru di Podcast Subjective, dimana gue membuka kesempatan sesi call 1on1 via Zoom dengan lo, dimana lo bisa diskusi sama gue soal apa aja. Mulai dari karir, bikin karya, marketing, percintaan, apapun itu. Kalo mau ikutan, daftar di sini https://forms.gle/TeyKgUridjaWBviM9

Membahas video santri tutup kuping yang diramaikan mereka yang ngakunya pembela toleransi, serta bahayanya politik identitas. Udah lama ga monolog berapi-api gini 😁

Gue ngobrol dengan Syammas Pinastika - seorang pekerja kantoran yang terdampak pandemi hingga dirumahkan oleh kantornya, dan terpaksa mencari penghasilan baru. Syam fokus menjadi content creator dengan nama @syammasfitria atau yang sekarang lebih dikenal dengan Dokter Canva. Syam bikin konten edukasi untuk membantu UKM bisa mendesain dengan aplikasi Canva. Sekarang akunnya sudah diikuti 80.000 followers di Instagram, 100ribuan followers di Tiktok, memiliki klien dan mengajar via webinar dan online course yang sudah membantu ratusan UKM. Di episode ini, lo bisa belajar tentang bangkit dari keterpurukan semasa pandemi serta proses growth konten kreator di sosial media. Lo juga bisa ikutan kelas Canva dengan daftar di sini https://contentacademy.id/member/aff/go/iqbalhape?i=9

Bahas kenapa kuantitas lebih penting dari kualitas, terutama dalam berkarya.

Kirim pertanyaan atau pesan ke gue lewat voice message di sini. 

Pertanyaan penting buat kita semua.

Kirim pertanyaan atau pesan ke gue lewat voice message di sini.