Power Talk - Brand Adventure

Addie MS berbagi cerita perjalanan dalam membangun Twilite Orchestra. Ia  juga menekankan pentingnya menemukan passion sebelum membangun sebuah  brand atau usaha. Karena ketika membangun brand sesuai dengan passion,  kita akan menikmati proses demi proses yang dilalui. 

Bambang Reguna Bukit alias Bams mantan vokalis Band samsons memberikan  tips tentang passion untuk membangun sebuah brand. Yang tidak kalah  penting juga harus membuktikan kualitas brand yang kita bangun bersama  teman-teman dan kolega. 

Dewi Gontha CEO Java Festival Production, sebuah event organizer di  balik kesuksesan Java Jazz berbagi kiat-kiat membangun sebuah brand yang  berbasis event. 

Kaka Slank berbagi tips membangun band berawal dari organik atau  komunitas. Dan komunitas ini yang pada akhirnya membawa Slank ke arah  selanjutnya, menjadi sebuah brand. Slank sendiri saat ini tengah  merintis sebuah brand berupa minuman kopi yang mereka beri nama Slank  Kopi. 

Subiakto Priyo Sudarsono atau Pak Bi berbagi kisah awal mula berdirinya  sebuah brand di Indonesia. Ia mengatakan bahwa di dalam sebuah brand ada  ikatan emosi antara konsumen dengan sebuah produk. 

Aling Nur Naluri membangun brand bernama Salam Rancage dengan  memberdayakan kaum perempuan. Salam Rancage bergelut di bidang craft  dengan menggunakan sampah kertas sebagai bahan utama pembuatan craft  tersebut. 

Muhammad Triangga Co-Founder Jakarta Sneakers Day membagikan tips  bagaimana cara membangun sebuah event yang berkelanjutan dan juga  memberikan manfaat untuk masyarakat. 

Rully Mangunsong Wakil Sekum Plt. Perisindo menceritakan bahwa Perisindo  merupakan sebuah organisasi yang berjuang agar para musisi dapat hidup  layak dan sejahtera sesuai dengan bidang mereka. 

Reza Aryabima Cofounder dan CEO Artisan Profesional bercerita tentang  pengalamannya dalam menjalankan bisnis pembuatan bulu mata palsu. 

Lucky Tampilang bersama istri mendirikan sekolah vokal yang melahirkan banyak anak didik dengan olah vokal terbaik. Dalam mengembangkan bisnisnya, Lucky selalu mengedepankan visinya. Apakah visi tersebut dan mengapa dengan visi sebuah brand dapat berhasil? Simak dalam episode ini!