Eyang Sapardi Djoko Damono. Kami punya tanggal kelahiran yang sama, tapi kmhari ini kabar duka menggema bersama nama beliau. Tulisan beliau "Pada Suatu Hari Nanti" termyata adalah hari ini. Eyang bukankah yang fana adalah waktu, tapi karyamu abadi. 19 Juli 2020, Selamat jalan eyang. Tuhan mendekapmu dalam damai 🤲🏻

Pernah ga merasa bahwa kamu benar-benar sendiri. Merasa ada yang salah, tapi kamu ga tau apa, merasa resah tapi entah tentang apa. Hanya saja semuanya terasa sangat berat.

Bukankah kita terkdang terlalu keras pada diri? Bukankah dia sudah bertahan dengan berbagai resah, tapi pernahkah kita bilang maaf dan terimakasih?

Pasti ada kan momen saat kami pertama kali menyukai sesuatu. Nah, ini puisi pertama yang aku suka dan mengingat ini aku juga inget seorang temen yang aneh tapi unik, One.. Podcast kali ini khusus untuk One. WARNING: ADA SUARA GA ENAK DI DETIK 01: 25 😂

Dulu waktu kecil sering main siram-siraman atau main tanah sampai dimarahin Mama ga sih? Pernah ga kamu rindu masa itu? apalagi ketika resah menyapa terlalu lama atau ketika luka mencoba menggoda begitu tangguhnya? Kali ini aku hanya ingin mengenang masa itu.

Lagi masa pandemic, di rumah aja. Kalau nikah keknya seru. Apalagi bagi qaum rebahan yang bisa rebahan berdua. hahahah.. Sejauh apasih sebenarnya bahagia itu. Sharing kali ini kita hanya bisa via vn, mungkin akan lebih seru kalau kita ketemu langsung. Selamat mendengar untuk kamu para galauers harus nikah sekarang atau enggak? wkkwkwk

Ini masih tentang proses pencarian. Sebuah resah yang kadang muncul begitu saja, benarkah selama ini aku menjadi 'aku' karena diriku? atau malah aku berevolusi seperti yang mereka mau..

Dulu dan sampai sekarang pun masih sama

Dalam setiap pencarian banyak luka yang menganga, tapi katanya akan ada bahagia "nanti".. Entahlah.