Fluent Fiction - Indonesian:
Pursuing Dreams: Andika's Journey to Balance Passions Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-01-10-08-38-20-id
Story Transcript:
Id: Hujan turun lembut di luar jendela kereta, mengaburkan pemandangan hamparan sawah dan gunung berkabut di sepanjang perjalanan menuju sekolah asrama di Bandung.
En: The rain fell gently outside the train window, blurring the view of sawah fields and misty mountains along the journey to the boarding school in Bandung.
Id: Andika duduk di kursi dekat jendela, melihat tetesan hujan yang berlomba turun.
En: Andika sat on the seat near the window, watching the raindrops racing down.
Id: Bersamanya, Siti sedang sibuk menggambar sesuatu di buku sketsanya, sementara Rina duduk dengan raut serius di seberangnya, sibuk membaca buku panduan ujian.
En: Beside him, Siti was busy drawing something in her sketchbook, while Rina sat across with a serious expression, busy reading an exam guidebook.
Id: Liburan Tahun Baru telah usai, dan mereka bertiga kembali menuju sekolah.
En: The New Year holiday had ended, and the three of them were returning to school.
Id: Andika memikirkan semua resolusinya untuk tahun baru itu.
En: Andika reflected on all his resolutions for the new year.
Id: Satu harapan yang terus menggantung di benaknya adalah keberanian untuk bergabung dengan klub musik di sekolah.
En: One hope that kept lingering in his mind was the courage to join the school music club.
Id: "Din, kamu lihat ini?
En: "Din, did you see this?"
Id: " Siti menyodorkan buku gambarnya.
En: Siti offered her sketchbook.
Id: "Ini ide desain untuk pertunjukan musik di sekolah.
En: "This is a design idea for the music performance at school.
Id: Kamu kan suka musik, kenapa tidak coba ikut meramaikan?
En: You like music, why not try to participate?"
Id: ""Ya, ya.
En: "Yeah, yeah.
Id: Tapi kurang penting," Rina memotong sambil tetap membaca.
En: But it's not important," Rina interrupted while still reading.
Id: "Fokus saja pada pelajaran.
En: "Just focus on your studies."
Id: "Andika terdiam.
En: Andika remained silent.
Id: Dia tahu Rina tekun dan berpikiran akademis.
En: He knew Rina was diligent and academically minded.
Id: Kadang dia merasa cemburu karena Rina begitu percaya diri mengejar ambisinya.
En: Sometimes he felt envious because Rina was so confident in pursuing her ambitions.
Id: Tapi kali ini, dia tahu ada hal yang tidak bisa dilewatkannya lagi.
En: But this time, he knew there was something he could no longer ignore.
Id: Musik adalah bagian penting dari dirinya.
En: Music was an important part of him.
Id: "Rina, sudah lama aku ingin bicara," Andika akhirnya berkata, suaranya hampir tenggelam di antara roda kereta yang berderit.
En: "Rina, I've been wanting to talk," Andika finally said, his voice almost drowned out by the rattling train wheels.
Id: "Aku ingin ikut klub musik.
En: "I want to join the music club.
Id: Aku cinta musik sama seperti aku suka belajar.
En: I love music just as much as I love studying.
Id: Keduanya penting bagiku.
En: Both are important to me."
Id: "Siti tersenyum mendukung.
En: Siti smiled supportively.
Id: Rina meletakkan bukunya, tampak terkejut mendengar ketegasan dalam suara Andika.
En: Rina put down her book, looking surprised to hear the determination in Andika's voice.
Id: "Tapi Andika, musik bukan prioritas di sekolah.
En: "But Andika, music isn't a priority at school.
Id: Prestasi akademisku juga dipertaruhkan," Rina berkata dengan hati-hati.
En: My academic performance is also at stake," Rina said cautiously.
Id: "Jika aku bisa mengimbangi keduanya, tidak masalah, kan?
En: "If I can balance both, it's not a problem, right?
Id: Aku hanya ingin mencoba," Andika membalas.
En: I just want to try," Andika replied.
Id: Hening sejenak.
En: A silence fell.
Id: Deburan hujan menjadi satu-satunya suara yang mengisi ruang di antara mereka.
En: The rush of rain became the only sound filling the space between them.
Id: "Aku tahu kamu bisa," Siti berkata lembut, melirik ke arah Rina.
En: "I know you can," Siti said softly, glancing at Rina.
Id: Rina akhirnya mengangguk perlahan.
En: Rina finally nodded slowly.
Id: "Kalau kamu yakin bisa membaginya dengan baik, aku akan mendukungmu, Andika.
En: "If you're sure you can manage it well, I'll support you, Andika."
Id: "Kereta berhenti di stasiun terakhir.
En: The train stopped at the last station.
Id: Mereka turun membawa semangat baru.
En: They disembarked with renewed spirits.
Id: Langit Bandung dilipat jubah kelabu, namun Andika merasa jauh lebih cerah dalam hatinya.
En: The sky over Bandung was draped in gray, but Andika felt much brighter in his heart.
Id: Saat melangkah ke halaman sekolah, dia siap menghadapi audisi musik dan segala tantangan akademis di depan.
En: As he stepped onto the school grounds, he was ready to face the music audition and all the academic challenges ahead.
Id: Andika tahu bahwa dia tidak perlu memilih antara satu impian dengan yang lain.
En: Andika knew that he didn't have to choose between one dream and another.
Id: Dia bisa memiliki keduanya, dan dengan itu, dia merasa lebih hidup.
En: He could have both, and with that, he felt more alive.
Vocabulary Words:
- gently: lembut
- blurring: mengaburkan
- misty: berkabut
- reflection: pemikiran
- lingering: menggantung
- courage: keberanian
- interrupted: memotong
- envious: cemburu
- ignore: melewatkannya
- drowned out: tenggelam
- rattling: berderit
- determination: ketegasan
- priority: prioritas
- balance: mengimbangi
- silence: hening
- spirits: semangat
- draped: dilipat
- audition: audisi
- challenges: tantangan
- ambitions: ambisi
- serious: serius
- design: desain
- participate: meramaikan
- focus: fokus
- academically minded: berpikiran akademis
- confident: percaya diri
- supportively: mendukung
- cautiously: dengan hati-hati
- equally: sama
- alive: hidup