Fluent Fiction - Indonesian:
Rainy Reunion: A Journey of Nostalgia and Acceptance Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2024-12-02-23-34-02-id
Story Transcript:
Id: Hujan turun dengan lembut di jalanan Yogyakarta, memberikan aroma tanah basah yang menenangkan.
En: The rain fell gently on the streets of Yogyakarta, bringing a soothing scent of wet earth.
Id: Adi tiba di stasiun Tugu, menghirup udara segar yang mengingatkannya pada masa kecil.
En: Adi arrived at stasiun Tugu, inhaling the fresh air that reminded him of his childhood.
Id: Dia datang dari Jakarta, membawa kenangan dan harapan untuk bertemu kembali dengan temannya, Sari.
En: He came from Jakarta, carrying memories and hopes to reunite with his friend, Sari.
Id: Sari tinggal di sebuah rumah sederhana, dikelilingi sawah hijau dan pohon-pohon rimbun.
En: Sari lived in a simple house, surrounded by green rice fields and lush trees.
Id: Hidupnya tenang dan bersahaja.
En: Her life was calm and modest.
Id: Ketika Adi mengetuk pintunya, Sari menyambut dengan senyuman ragu-ragu.
En: When Adi knocked on her door, Sari greeted him with a hesitant smile.
Id: Mereka tak bertemu selama bertahun-tahun, meski hatinya sedikit bergetar melihat sosok teman lamanya.
En: They hadn't met for years, although her heart trembled slightly at the sight of her old friend.
Id: Di bawah payung besar, Adi dan Sari berjalan beriringan.
En: Under a large umbrella, Adi and Sari walked side by side.
Id: Hujan deras membuat mereka tertawa seperti dulu saat melompati genangan air.
En: The heavy rain made them laugh like they used to when jumping over puddles.
Id: Kenangan lama mengisi pembicaraan, namun berbeda dengan Adi, Sari tidak merasa perlu menghidupkan kembali kisah cinta masa lalu.
En: Old memories filled their conversation, but unlike Adi, Sari didn't feel the need to rekindle the romance of the past.
Id: Adi bercerita tentang kariernya di Jakarta yang penuh tekanan.
En: Adi talked about his career in Jakarta, which was full of pressure.
Id: Di tengah cerita, ia berharap bisa menghidupkan kembali hubungan dengan Sari.
En: In the midst of the story, he hoped to rekindle his relationship with Sari.
Id: Namun, Sari merasa keraguan bertubi-tubi.
En: However, Sari felt overwhelming doubt.
Id: Dia sudah terbiasa dengan kehidupannya kini, dan meski senang bertemu Adi, ia tidak yakin ingin mengubah segalanya.
En: She had grown accustomed to her life now, and although she was happy to see Adi, she wasn't sure she wanted to change everything.
Id: Pada malam itu, di sebuah upacara adat di desa Sari, suasana menjadi lebih mendalam.
En: That night, at a traditional ceremony in Sari's village, the atmosphere became more profound.
Id: Alunan gamelan mengisi udara, sementara warga berkumpul untuk melaksanakan kenduri.
En: The sound of gamelan filled the air as the villagers gathered for the feast.
Id: Emosi Adi tak dapat terbendung lagi.
En: Adi's emotions could no longer be contained.
Id: Ia bertanya langsung pada Sari, mengapa ia enggan mengingat kembali hubungan yang sudah ada.
En: He directly asked Sari why she was reluctant to revisit their past relationship.
Id: Sari menatap nyala api lilin yang bergetar.
En: Sari gazed at the flickering candle flame.
Id: "Aku bahagia di sini, Adi," ucapnya pelan.
En: "I am happy here, Adi," she said softly.
Id: "Aku takut kehilangan ini semua.
En: "I'm afraid of losing all of this.
Id: Apa yang kita miliki sekarang, mungkin berbeda dari kenanganmu.
En: What we have now might be different from your memories."
Id: "Adi terdiam, memahami ketulusan di mata Sari.
En: Adi fell silent, understanding the sincerity in Sari's eyes.
Id: Ia menyadari keinginannya mungkin lebih didorong rasa nostalgia daripada realita.
En: He realized his desire might have been driven more by nostalgia than reality.
Id: Yogyakarta telah mengajarkannya pentingnya akar dan kesederhanaan.
En: Yogyakarta taught him the importance of roots and simplicity.
Id: Mereka sepakat untuk menjaga persahabatan mereka.
En: They agreed to maintain their friendship.
Id: Meski tidak ada janji cinta, ada pengertian baru di antara mereka.
En: Although there were no promises of love, there was a new understanding between them.
Id: Hujan terus menetes, tetapi hati mereka tenang.
En: The rain continued to drip, but their hearts were at peace.
Id: Adi kembali ke Jakarta dengan pandangan baru.
En: Adi returned to Jakarta with a new perspective.
Id: Hidupnya tidak harus dibentuk oleh kota besar, melainkan oleh hal-hal sederhana yang pernah membuatnya bahagia.
En: His life didn't have to be shaped by the big city, but by the simple things that once made him happy.
Id: Sari tetap di Yogyakarta, dengan damai masih menggenggam sepotong persahabatan yang akan selalu ada dalam hatinya.
En: Sari remained in Yogyakarta, peacefully holding onto a piece of friendship that would always have a place in her heart.
Id: Di sanalah mereka berakhir - tidak dengan cinta, tetapi dengan penghargaan yang mendalam untuk satu sama lain.
En: That's where they ended—not with love, but with a deep appreciation for one another.
Id: Terkadang, kenangan terbaik tidak perlu diulang.
En: Sometimes, the best memories don't need to be repeated.
Id: Mereka cukup disimpan di hati, untuk dikenang selamanya.
En: They are simply kept in the heart, to be cherished forever.
Vocabulary Words:
- gently: lembut
- soothing: menenangkan
- scent: aroma
- reunite: bertemu kembali
- hesitant: ragu-ragu
- trembled: bergetar
- rekindle: menghidupkan kembali
- overwhelming: bertubi-tubi
- doubt: keraguan
- accustomed: terbiasa
- profound: mendalam
- gathered: berkumpul
- reluctant: enggan
- revisit: mengingat kembali
- flickering: bergetar
- sincerity: ketulusan
- nostalgia: nostalgia
- contained: terbendung
- cherished: dikenang
- modest: bersahaja
- lush: rimbun
- puddles: genangan air
- atmosphere: suasana
- feast: kenduri
- emotions: emosi
- roots: akar
- perspective: pandangan
- appreciation: penghargaan
- peacefully: dengan damai
- precisely: tepatnya