Saya sebenarnya khawatir. Tapi saya selalu saja Cari melontarkan kalimat penenang dihadapan ibu. Padahal saya takut sekali, takut mengecewakan. Takut segalanya tidak berjalan sesuai dengan keinginan.
Kalau saya sendirian. Kadang saya menertawakan diri sendiri. Bisa-bisanya berbicara panjang lebar seperti itu. Seakan semuanya akan baik-baik saja.
Saya hanya tidak ingin membuat beliau khawatir. Saya hanya ingin melihat wajahnya bersemangat. Cukup saya saja yang merasakan khawatirnya. Beliau sudah terlalu letih memikirkan banyak hal.
Air mata harus tertahan. Berganti senyuman yang diterbitkan. Saya harus menahan diri agar terlihat baik-baik saja didepannya. Saya benar- benar tidak ingin melihat kerut sedih di wajahnya.
Pelukan beliau kadang membuat saya menangis. Pesan-pesan kecil yang beliau utarakan kadang saya balas dengan lelucon. Namun, setelahnya saya kembali menangis. Sungguh, banyak hal yang diutarakan, tapi yang keluar hanya doakan aku ya ibu, semua akan baik-baik saja dan aku pasti bisa menjalaninya.