Sebuah kisah tentang seorang anak laki-laki di sekolahnya. Ia belajar dengan caranya sendiri; cara yang selalu menimbulkan kesalahpahaman guru di kelas.

Sesungguhnya, mereka yang membunuh apa yang ada di Bumi telah mengubur dirinya sendiri ke dalam Bumi. Bukan hanya mereka, karena ulahnya, ada manusia-manusia tak berdosa menjadi korban akibat kekuasaannya.

Bumi merintih kesakitan setelah tubuhnya dikeruk habis-habisan. Apa yang hidup di Bumi merasakan kesakitan itu, kecuali manusia. Karena ialah yang kerap mengambil apa yang ada di Bumi secara berlebihan. Inilah Deru Bumi ketika menyuarakan kesakitannya.

Alih fungsi hutan untuk membuka lahan pertambangan dan perkebunan kelapa sawit telah menghilangkan rumah bagi para binatang dan pepohonan. Selain itu, pemburuan liar pun mengancam kehidupan binatang hutan menuju kepunahan.

Lalu, apa yang akan terjadi pada kehidupan manusia setelahnya?

Penambangan bukit dan gunung kapur yang menyimpan banyak sejarah membuat Sata kehilangan tempat dan teman bermainnya. Pun membuat Kakek kehilangan mata pencahariannya sebagai petani. Ada banyak gunung kapur yang mungkin menyimpan sejarahnya masing-masing di sana, bernasib sama: digerogoti kesadaran orang-orang yang menghancurkannya.

Mengantarkan apa yang terjadi hari ini menuju gerbang imajinasi.