Eps. 32 mengajak Yani Mustikawati, seseorang yang pernah terlibat dalam kegiatan Indonesia Mengajar. Mengabdikan sebagian waktu, tenaga dan pikiran untuk menjadi guru di salah satu daerah. Dan di eposide ini, dia akan bercerita pengalamannya bertemu saudara kita diluar sana, berbagi kisah suka duka hidup jauh dengan orang tua. Dan mencoba memberikan gambaran lain dari potret pendidikan Indonesia saat ini.

Silahkan nikmati, semoga menginspirasi. 

Episode kali ini, menceritakan cerita akhir masa masa kuliah. Perjuangan bersama hingga akhirya kita semua bisa lulus bareng. Cerita kali ini bersama Erya Warandita (EL'13 ) & Novia Arismawati (PL'13).

Podcast ini bercerita tentang perjalanan anak daerah (SMA Negeri 1 Purwodadi ) bisa kuliah di ITB.  Memberanikan diri untuk keluar dari zona nyawan, belajar menyebrang jauh dari kampung halaman. Berbekal apa yang bisa di bawa, dan tentunya ga banyak yang bisa dibanggain, ternyata kita bisa lulus bersama, walaupun dengan suka duka dan air mata. Dengarkan rembookan kita, mengenang masa lalu, bersama  Erya Warandita (Teknik Elektro ITB angkatan 2013 ) & Novia Arismawati (Perencanaan Wilayah dan Kota Angkatan 2013)

" Kita memasuki era dimana gelar tidak menjamin kompetensi, kita memasuki era dimana kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, kita memasuki era dimana akreditas tidak menjamin mutu", Nadiem Makarim. 

Berkaca pada kata-kata diatas, rembookan mengundang Dr. Getbogi Hikmawan S.Si.,M.Si. Dosen Fisika ITB, untuk berdiskusi mengenai relevansi kampus. 

Tarik ulur soal buka tidaknya sekolah masih menjadi berita hangat disetiap media di Indonesia. Isu kesehatan dan pendidikan dibenturkan untuk menemukan solusi yang tepat demi generasi yang sehat namun cerdas. Banyak ahli sumbang solusi, namun yang paling menarik banyak orang tua yang baru sadar bahwa mendidik dan mengajar bukan perkara yang mudah. Begitu juga dengan mahasiswa, belajar secara jarak jauh, dengan keterbasan yang juga hal yang tidak mudah.  Rembookan kali ini, mencoba mengintip kondisi kampus terutama ketika pandemi, bersama Dosen Dr. Getbogi Hikmawan S.Si.,M.Si. , Dosen Fisika, Institut Teknologi Bandung.

Teh adalah minuman sejuta umat. Namun pamornya masih kalah jauh dengan kopi hingga saat ini. Apa yang terjadi dan kenapa bisa begini ? Rembookan kali ini mengundang Nur Firmansyah seorang Barista di salah satu kafe di Kota Bandung.

Menikmati secangkir kopi akan lebih nikmat kalau kita tahu perjalanannya sejak dari petani. Melalui proses panjang sampai akhirnya tersaji didepan pandangan.  Untuk mengetahui perjalanan panjang kopi, rembookan kali ini ditemani brother Nur Firmansyah, seorang Barista di salah satu cafe di Kota Bandung.

rembookan kali ini, mengundang Mas Agus Eka Prasetyo yang baru saja melangsungkan pernikahan. Kita sharing mengenai proses mendapatkan pasangan dan bagaimana mendapatkannya. Buat teman-teman yang sudah nyari tapi ga ketemu-ketemu, mungkin bisa sejenak rehat dan dengarkan rembookan kita. 

Sebelum memulai sesuatu, kita harus dibekali dengan ilmu yang cukup. Begitu juga dengan berbisnis, kita harus mengetahui seluk beluk yang berkaitan dengan bisnis.  Ketika Aksi tanpa teori itu namanya anarki, sedangkan teori tanpa aksi, hanya sebuah imajinasi. Jadi keduanya harus ada dan saling melengkapi. Oleh sebab itu, untuk memberikan gambaran mengenai bisnis,rembookan spesial ngerembook bukunya Jim Collins yang berjudul Goot to Great bersama Diga Prajogo, pebisnis muda yang malang melintang dengan sejuta pengalaman.

Terkadang orang memilih bisnis karena uang yang melimpah. Sampai akhirnya mereka memulai, dan dihantam dengan berbagai masalah. Banyak yang tumbang, dan sedikit yang bertahan. Bisa dikatakan yang tumbang dan memilih arah jalan lain adalah mereka yang hanya mencari cuan semata. Oleh sebab itu, rembookan kali ini membicarakan soal kegagalan dan penataan maksud dan tujuan yang baik untuk berbisnis. Bersama Diga Prajogo, anak muda yang berulang kali gagal namun masih persisten menjalankan bisnisnya.