Tanggal 18 April diperingati sebagai Hari Warisan Dunia (Hari Internasional untuk Monumen dan Situs). Peringatan tersebut ditetapkan oleh ICOMOS (International Council for Monuments and Sites) dan disetujui oleh Sidang Umum UNESCO pada tahun 1983.
Tujuan dari ditetapkannya Hari Warisan Dunia ini sendiri adalah untuk membangun kesadaran tentang keberagaman warisan budaya, kerentanan situs, dan usaha yang diperlukan untuk melindungi dan melestarikannya.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan segala keistimewaan tata ruangnya saat ini sedang dalam proses mengajukan Sumbu Filosofi menjadi salah satu Warisan Budaya Dunia Tak Benda kepada UNESCO.
Seperti apa perkembangannya dan bagian mana saja dari Sumbu Filosofi DIY yang diusulkan menjadi Warisan Budaya Dunia Tak Benda kepada UNESCO? Lalu apa saja upaya yang dilakukan Pemda DIY untuk menggandeng masyarakat?
Simak perbincangannya dalam Rembug Rasa Episode 38 “Yogyakarta: Warisan Budaya Dunia” bersama Ibu Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.Hum, GKR Condrokirono, dan GKR Hayu melalui Apple Podcasts, Spotify, dan YouTube “Putri Kedhaton”.
Instagram: Putri.Kedhaton
Apple Podcasts: Putri Kedhaton