Fluent Fiction - Indonesian:
Resilience and Unity: A Sibling's Journey Through the Storm Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-02-16-23-34-01-id
Story Transcript:
Id: Langit mendung menaungi sawah yang luas di pinggiran Yogyakarta.
En: The overcast sky loomed over the vast rice fields on the outskirts of Yogyakarta.
Id: Padi yang hijau ditimpa hujan deras, membentuk aliran kecil yang mengalir di pinggiran sawah.
En: The green rice plants were pelted by the heavy rain, forming small streams that flowed at the edges of the fields.
Id: Adi berdiri di pematang sawah dengan tangan bersilang di dada, matanya yang tegang mengamati langit yang semakin gelap.
En: Adi stood on the embankment with his arms crossed, his tense eyes observing the increasingly dark sky.
Id: Ayah Adi baru saja jatuh sakit.
En: Adi's father had just fallen ill.
Id: Sakitnya tiba-tiba dan membuat Adi terguncang.
En: His illness came suddenly and shook Adi.
Id: Ayahnya selalu menjadi pilar keluarga, terutama dalam mengelola sawah warisan keluarga.
En: His father had always been the pillar of the family, especially in managing the family-run rice fields.
Id: Kini, Adi harus mengambil alih tanggung jawab besar ini sambil memikirkan kesehatan ayahnya.
En: Now, Adi had to take on this great responsibility while also worrying about his father's health.
Id: Musim hujan ini tidak mempermudah keadaan.
En: This rainy season was not making things easier.
Id: Putri, adik perempuannya, datang menghampiri.
En: Putri, his younger sister, came over to him.
Id: "Kak, kita bisa minta bantuan Pak Darto di desa sebelah, mungkin beliau bisa membantu sementara," kata Putri, mencoba menenangkan kakaknya.
En: "Brother, we can ask Mr. Darto from the neighboring village for help, maybe he can assist us temporarily," said Putri, trying to calm her brother.
Id: Namun, Adi hanya menggeleng pelan.
En: However, Adi just gently shook his head.
Id: "Kita bisa sendiri, Putri. Ini tanggung jawab kita."
En: "We can do it ourselves, Putri. This is our responsibility."
Id: Putri mengerti bahwa kakaknya merasa harus membuktikan diri.
En: Putri understood that her brother felt he needed to prove himself.
Id: Ia tahu beban yang ditanggung Adi sangat besar.
En: She knew the burden Adi carried was very heavy.
Id: Hujan turun lebih deras, dan mereka berdua berlari menuju pondok kecil di tepi sawah untuk berteduh.
En: The rain poured down more heavily, and they both ran to a small hut at the edge of the field for shelter.
Id: Di bawah naungan pondok, Adi termenung, memikirkan masa depan panen yang terancam.
En: Under the hut's roof, Adi was lost in thought, considering the future of the threatened harvest.
Id: Hari berikutnya, hujan tidak menunjukan tanda-tanda akan berhenti.
En: The next day, the rain showed no signs of stopping.
Id: Air di sawah mulai menggenang.
En: Water in the fields began to pool.
Id: Adi bekerja keras, mengatur air agar tidak merusak tanaman padi mereka.
En: Adi worked hard, managing the water to prevent it from damaging their rice crops.
Id: Tetapi, cuaca tidak bersahabat.
En: But the weather was uncooperative.
Id: Bahkan untuk pekerja keras seperti Adi, ini adalah tantangan besar.
En: Even for someone as hardworking as Adi, this was a major challenge.
Id: Ketika badai hebat datang, Putri mendapati Adi berjuang sendirian menahan aliran air.
En: When a fierce storm came, Putri found Adi struggling alone to hold back the water flow.
Id: Air hampir menyapu bagian sawah mereka.
En: The water nearly washed away part of their field.
Id: Menyadari situasi semakin genting, Putri segera bergabung, bersama-sama mereka berusaha menyelamatkan bagian tanaman yang masih bisa terjaga.
En: Realizing the situation was growing increasingly critical, Putri immediately joined in; together, they tried to save the parts of the crops that could still be preserved.
Id: Saat itulah Adi sadar.
En: It was at that moment Adi realized.
Id: Dia memandang Putri, melihat keteguhan dan kepedulian dalam mata adiknya.
En: He looked at Putri, seeing the determination and care in his sister's eyes.
Id: "Kita butuh bantuan," Adi akhirnya mengakui, suaranya serak karena beban batinnya yang perlahan terangkat.
En: "We need help," Adi finally admitted, his voice hoarse from the emotional burden slowly lifting.
Id: Putri tersenyum dan mengangguk, merasakan beban di bahunya ikut terangkat.
En: Putri smiled and nodded, feeling the weight on her shoulders also lightening.
Id: Dengan bantuan dari tetangga dan keluarga, mereka berhasil mengatasi tantangan musim hujan.
En: With the help of neighbors and family, they managed to overcome the challenges of the rainy season.
Id: Ayah Adi berangsur pulih, melihat anak-anaknya bekerja sama menghadapi kesulitan.
En: Adi's father gradually recovered, watching his children work together in facing difficulties.
Id: Adi belajar sesuatu yang penting.
En: Adi learned something important.
Id: Membuka diri untuk menerima bantuan itu bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan dalam kebersamaan.
En: Opening oneself up to receiving help is not a sign of weakness, rather a strength found in unity.
Id: Kini, sawah mereka kembali asri, bertahan dari badai yang lewat.
En: Now, their fields were lush once more, having withstood the passing storm.
Id: Adi bersyukur memiliki Putri, keluarga, dan tetangga yang peduli.
En: Adi felt grateful to have Putri, family, and caring neighbors.
Id: Ia belajar untuk tidak memikul segalanya sendiri, bahwa dalam setiap tetes keringat ada harapan yang lebih baik untuk masa depan keluarganya.
En: He learned not to carry everything alone, that in every drop of sweat, there was hope for a better future for his family.
Id: Perlahan, awan mendung berganti menjadi cerah.
En: Gradually, the overcast clouds gave way to a bright sky.
Id: Adi dan Putri memandangi sawah hijau yang berkilauan di bawah sinar matahari baru, merasa lebih kuat dan berani menghadapi apa pun yang akan datang.
En: Adi and Putri gazed at the shimmering green fields beneath the new sunlight, feeling stronger and braver to face whatever may come.
Vocabulary Words:
- overcast: mendung
- loomed: menaungi
- embankment: pematang
- pillar: pilar
- uncooperative: tidak bersahabat
- shook: terguncang
- temporarily: sementara
- tense: tegang
- shelter: berteduh
- threatened: terancam
- harvest: panen
- pool: menggenang
- damaging: merusak
- fierce: hebat
- washed away: menyapu
- preserved: terjaga
- hoarse: serak
- burden: beban
- unity: kebersamaan
- overcome: mengatasi
- gradually: berangsur
- lush: asri
- braver: berani
- care: kepedulian
- determination: keteguhan
- critical: genting
- realized: sadar
- gazed: memandangi
- shimmering: berkilauan
- admitted: mengakui