Ruang Tumpah

Dia memang anak pertama, tapi dia juga manusia.

Bisa merasa, bisa punya perasaan, bisa lelah, dan butuh pulang.

di Ruang Tengah malam ini, saya ingin bercerita tentang mereka yang pernah memberi kesan membekas bagi saya meskipun pertemuan yang ada benar-benar singkat.

Audio Supported By: Andre Panggabean

https://www.youtube.com/watch?v=9sJOfaecPoc

mencoba mengiyakan perasaan sendiri memang sulit, terlebih jika bicara bagaimana meletakan itu semua pada titik tengah. karena tidak bisa disampaikan, tapi juga tidak bisa dikesampingkan, hanya bisa dirasakan, dan diterima semampunya.

Narasi oleh trialeogita.

Audio Supported By: Gerard Chua

kita duduk sama-sama lagi di ruang ini, tidak perlu banyak berpikir, karena kali ini cerita diperdengarkan dari kita untuk kita.

Ruang Tengah kali ini, berasal dari teman kita, sebut saja Sasa. Ada perasaan haru, rasa yang tersimpan, untuk seseorang yang amat jauh namun juga amat hangat dan berkesan. Bagi Sasa, mereka memang tidak mungkin, tapi menyimpan bukan kesalahan kan?

Selamat datang kembali! Perkenalkan, ini Ruang baru yang akan menjadi tempat kita semua berkumpul lebih dekat. Gak banyak yang diubah atau pun ditambahkan, hanya sekedar menyisihkan tempat sederhana agar tempat kita berkumpul lebih luas dan lebih hangat. Nanti, akan ada teman-teman baru yang mengisi dengan berbagai macam cerita yang sudah siap mereka bagikan. Kita dengar sama-sama ya?

sampai jumpa di chapter selanjutnya!

Audio Supported By: Piotr Szumlas

https://www.youtube.com/watch?v=XCII98wrJJI

di tengah-tengah penghujung sekaligus permulaan. sebelum bergerak maju, sepertinya ada yang butuh kita kunjungi lebih dulu.

bertemu penghujung, ada 3 babak baru yang ingin saya jadikan penutup untuk membuka lembaran selanjutnya.

Audio Supported by: Jurrivh

https://www.youtube.com/watch?v=fnqb8zqHqdY

ada rasa yang mesti disambut, diterima, dan dilepaskan baik-baik demi rasa tenang.

Audio Supported by : Jon Pumper