Apakah selama ini kita mempersembahkan yang terbaik kepada Allah atau justru hitung-hitungan denganNya? Persembahan terbaik apa yang bisa kita berikan? hewan korban, uang, waktu, atau apa? Mari kita melihatnya dengan merenungkan Bilangan 28:1-15.

Apakah kita pernah meragukan janji Allah karena mengalami hal-hal yang sulit dan tidak masuk akal untuk terwujudnya janji itu? Mari kita sama-sama melihat  apa kata Alkitab terkait hal ini dengan merenungkannya dari Bilangan 27:12-23.

Apakah kita juga memperhatikan hak-hak orang lain, yang beda gender, suku, agama, bangsa, dll di dalam kehidupan ataukah kita masih cenderung memandang rendah satu kelompok tertentu? Bagaimana Allah dan ajaran Alkitab terkait hal ini? Mari kita sama-sama merenungkannya dari Bilangan 27:1-11.

Apakah kita berpikir dan merasa kita adalah pemalas? Apakah orang lain sering mengecap kita sebagai pemalas? Bener ga sih itu. Mari kita renungkan sama-sama melalui bagian ini. Selamat mendengar, selamat merenung.

Apakah kita sering mengeluh karena merasa didikan atau hajaran Allah terlalu lama? Mari kita merenung sama-sama dari Bilangan 26.

Apakah kita adalah orang yang sulit setia pada sesuatu atau seseorang? Apakah kita lebih ingin menyenangkan diri kita sendiri dibandingkan dengan menyenangkan orang yang kita kasihi? Sebagai orang yang dulu pernah ga setia, perenungan ini mengingatkan saya agar terus belajar setia karena itu adalah tanda kasih yang besar. Mari kita merenung sama-sama dari Bilangan 25.

Apakah kita pernah merancangkan sesuatu namun meski mendapat peringatan berkali-kali kita tetap ngotot dengan rancangan kita? Apakah kita pernah mundur sejenak, berpikir, dan merenung, apakah rancangan ini sudah tepat? Apakah Allah berkenan dengan rancangan itu? Mari kita merenung sama-sama dari Bilangan 22:36 – Bilangan 24.

Apakah kita pernah berlaku bebal? Apakah Allah memberi banyak tanda yang terlewatkan begitu saja dan kita baru nyambung setelah semuanya terjadi? Mari kita merenung sama-sama dari Bilangan 22 : 21-35.

Pernahkah kita begitu takut dengan sesuatu atau seseorang di dalam hidup kita? Apakah kita sedang dalam kondisi tertekan, terdesak, atau teraniaya? Siapa pengandalan kita di saat-saat demikian? Mari kita merenung dari Bilangan 22:2-20.

Apakah kita ga suka keteraturan? Apakah kita tipe nge-flow aja? Penting ga sih keteraturan? Mari kita merenung sama-sama dari Bilangan 1.