Truth Daily Enlightenment

Selesai Sebelum Selesai


Listen Later

Satu hal yang harus membuat kita benar-benar gemetar adalah jika kita meninggal dunia tanpa memiliki Allah yang benar. Banyak orang beragama—dalam hal ini konteksnya adalah orang Kristen—yang merasa sudah memiliki Allah yang benar karena sudah beragama Kristen, karena sudah mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan sudah terbiasa dididik atau diajar, yakin sudah selamat, dan yakin kalau mati masuk surga, padahal tidak demikian. Sesungguhnya, ini adalah penyesatan yang benar-benar sukses dari kuasa gelap. Ini penyesatan yang berhasil dari abad ke abad, dimana kekristenan menjadi keberagamaan dan orang yang beragama merasa sudah memiliki Allah, dan itu salah. Belum tentu orang beragama—dalam konteks Kristen—sudah memilliki Allah. Kalau di Perjanjian Lama, bangsa Israel memiliki Allah dan dimiliki Allah, kalau mereka hidup di dalam Taurat. Dan dasar dari Hukum Taurat itu adalah 10 Perintah Allah atau yang dikenal dengan nama Dekalog atau Dasa Titah.
Kalau mereka tidak melakukan hukum Taurat, mereka tidak dimiliki Allah atau tidak memiliki Allah atau mereka terhukum, seperti: dibiarkan kalah dalam berperang, dibiarkan tidak memiliki panen yang berhasil, dibiarkan atau bahkan Allah sendiri mendatangkan bencana wabah penyakit, dan berbagai tulah. Porsi berkat yang mestinya disediakan bagi bangsa itu, tidak diberikan. Memiliki allah lain merupakan kebencian bagi Allah. Hukumannya bukan hanya atas bangsa itu sendiri, tapi juga anak cucu, dan keturunannya.
Bagaimana dengan kehidupan orang percaya Perjanjian Baru? Apakah sama dengan bangsa Israel? Kekristenan memiliki standar yang lebih tinggi. Jelas, tidak boleh ada allah lain. Allah kita sama dengan Allahnya bangsa Israel: Elohim Yahweh. Dan kita mengenal bukan hanya Allah Israel, Elohim Yahweh, satu-satunya Allah yang benar, seperti yang dikatakan di dalam Yohanes 17:3, tapi juga Putra Tunggal-Nya, Tuhan Yesus Kristus—yang menjadi Tuhan, yang akan menjadi Raja, mewujudkan pemerintahan Allah nanti di langit baru bumi baru. Apa standar orang percaya untuk memiliki Allah? Apakah cukup dengan berbuat baik, melakukan hukum seperti bangsa Israel? Tidak. Sebab bagian orang percaya adalah berkat kekal, bukan berkat jasmani. Jadi berkat yang utama yang diterima orang percaya adalah kesempurnaan seperti Bapa, atau serupa dengan Yesus atau dikembalikan ke rancangan Allah semula.
Mungkin seseorang memang masih percaya Allah, memang masih beragama Kristen, memang masih ke gereja. Apakah itu cukup berarti orang tersebut tidak berselingkuh? Kalau hanya tidak ke dukun, kalau hanya tidak pindah agama, kalau hanya tidak menyembah allah lain atau sinkritis, itu bukan berarti sudah punya Allah. Allah menghendaki setiap individu dimiliki Dia tanpa ikatan dengan siapa pun dan apa pun. Firman Tuhan mengatakan di dalam Matius 6:24, “kamu tak dapat mengabdi kepada dua tuan.” Bukan hanya menyembah allah atau dewa lain, bukan hanya terlibat dalam perdukunan atau okultisme, tetapi ketika kita memiliki keterikatan dengan sesuatu atau seseorang yang melebihi keterikatan kita dengan Tuhan, kita berselingkuh. Itulah sebabnya, orang percaya itu disebut sebagai mempelai (2Kor. 11:2-3).
Menjadi anak-anak Allah itu adalah sesuatu luar biasa karena menuntut perjuangan. Ini pertaruhannya tinggi sekali. Itulah sebabnya di 1 Petrus 1:17 firman Tuhan mengatakan, “kalau kamu memanggil Allah sebagai Bapa, hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama menumpang di dunia.” Ketakutan apa? Kegentaran akan keberadaan Allah yang Mahahadir. Coba kita renungkan, Allah itu memenuhi jagat raya ini. Tidak ada satu bagian pun yang tidak dihadiri Allah. Dan Allah itu berpribadi, artinya berperasaan dan berpikir. Dan Allah yang menjadikan kita anak-anak-Nya, Allah yang reaktif dan responsif. Kalau bangsa Israel tidak taat, langsung reaksi Allah begitu cepat, Allah menghukum mereka. Bagaimana dengan kita? Ini bedanya. Mungkin reaksi Allah tidak langsung secara fisik, karena kita anak, kita dididik,
...more
View all episodesView all episodes
Download on the App Store

Truth Daily EnlightenmentBy Erastus Sabdono

  • 5
  • 5
  • 5
  • 5
  • 5

5

3 ratings