Terkadang kita bukan tidak ingin kembali membuat cerita bersama seseorang. Kita hanya ingin memberi waktu hati untuk memahami dan mengikhlaskan... hanya saja aku tak mau memaksakan seonggok batu untuk menghangatkan hari-hari orang yang baru....

Terkadang kita iseng datang ke tempat-tempat yang menyimpan suatu memori untuk kembali merasa bahagia atau sekedar ingin mencoba berdamai dengan keadaan. Jangan lupa follow dan favoritkan podcast semburat senja yah 💕 salam jingga 💕

Sebenernya tanpa kau tidak melakukan apapun aku sudah jauh dalam mencintaimu... kamu adalah kelemahan sekaligus kekuatanku. Maka itu, lihat lah aku wanita di ujung batas....

Apa aja sih cerita-cerita setelah putus ? Akur ceritanya Lebih menarique daripada serial india di tipi keknya

Untuk kamu, cinta pertamaku... saya mohon maaf puisi ini ada begitu banyak kesalahan pelafalan. Karena memang dari bait pertama sampai akhir saya nangis kejer karena related bgt, jd sedikit terbawa suasana.🙂terimakasih panji ramdana sudah membuat puisi ini mewakili kaum-kaum yang tidak pernah lelah menunggu dan berharap 🙂

Puisi ini disampaikan untuk para pencari sempurna... puisi dari temen saya @yogetzganesh yg sudah berkali-kali patah dan terbuang😀 https://anchor.fm/semburatsenja/message

Terkadang perasaan kita tidak di balas semestinya. Namun ingat takdir tuhan!! Aku belajar ilmu bersabar dalam proses mencintai mu... terimkasih sudah berkali kali mengecewakanku, karna semua itu menyadarkan ku betapa aku sunggu mencintai mu 🍂

Yang namanya cinta ya cinta aja... gak ada salahnya mencintai seseorang. Jadilah seperti dirimu biasanya, dan tunjukkan perasaan mu untuk dia 😀 yang lebih mencintai bukan kalah, dan yg di cintai adalah pemenang... cinta itu anugerah tuhan.... silahkan perjuangkan 👏🏻

Mewakili para wanita-wanita yang mungkin sedang bingung tembak duluan gak ya tembak gak ya 😀... awas nanti keburu nyesel 😊 semoga yang belum di kasih keberanian mengungkapkan cinta segera di berikan kekuatan dan kesempatan yah 🤲🏻

Salah satu puisi dari buku you are my inspiration dari Panji Ramdana