Jangan mencintaiku, jika kau masih takut lapar
Jangan mempercantik wajahmu, agar aku jatuh dipelukmu
Jangan melarang ku, saat kau masih berteman denganku
Selalu terus akan ada duka
Meski kita sedang meraba jalan bahagia
Ingatlah bahwa Dia yang memberi rasa
Para insan yang menyebutnya cinta
Selalu akan ada noda
Ketika cinta dimaknai antara dua kaki sang dara
Biar tumbuh dengan sendirinya
Dari sudut pandang mana kau melihatnya
Paksakan, malam memang gelap
Rebahkan, lelah sudah barang tentu
Itu gunanya hidup, dan akupun masih katanya
Aku hanya bisa menjadi pengagum
Walau gugur biar bersemi Dia yang mengatur
(Senyawa Alam, 29 Sept. 2018)
---
Support this podcast: https://anchor.fm/senyawa-alam/support